Wajah Namara menjadi kaku. "Itu …." Jika dia menolak bukankah dia akan melanggar peraturan lagi? Eros benar-benar penjahat. Penjahat yang membuatnya selalu mengingkari otaknya.
Eros bangkit dan langsung menarik Namara pergi. "Tuan …." Namara memanggil.
"Kau boleh menolakku jika ingin membuatku marah. Kemudian aku tidak akan peduli mempermalukanmu di sini," bisik Eros.
Namara langsung terdiam. Dia tidak tahu apa makna 'mempermalukan' yang Eros maksud. Namun, itu pasti bukan hal baik. Pria itu memang tidak akan pernah menjadi baik.
Dalam sekejap mereka sudah berpindah ke sebuah penginapan. Ketika baru masuk, Namara melihat Lyco yang langsung menghampirinya.
"Tuan."
"Pergilah. Bukankah kau seharusnya menemui gadis itu? Dia pasti menunggu gurunya datang," ucap Eros tanpa menghentikan langkah.
Wajah Lyco langsung berubah masam. Tuannya sungguh keterlaluan. Apa ini berarti dia harus menemui Gitia? Sejak dia meninggalkan gadis itu, dia belum menemuinya lagi.