Hari ini pak Gibran sedang di rumah, tidak seperti biasanya. Usai kegagalannya saat itu memberikan pelajaran pada bu Monic yang hampir saja berhasil dia jamah, dia merasa tiada henti-hentinya selalu kesal. Dan melimpahkan kekesalannya itu pada Icha.
Beberapa kali Icha mencoba untuk menelpon dna mengirimkan pesan singkat padanya, namun pak Gibran tidak meresponnya. Sampai akhirnya Icha mengatakan jika sebelumnya dia bertemu dengan putri sulungnya yang tepi jalanan kota.
Setelah itu, pak Gibran keluar kamar dan melihat istrinya Bianca sedang sibuk dengan ponselnya untuk yang pertama kalinya. Dia bertanya-tanya dalam hatinya sendiri, ada apa? Dia melihat Bianca selalu menebar senyuman saat melihat layar ponselnya itu.
"Ma…" panggil pak Gibran.
Namun, untuk yang pertama kalinya Bianca tidak meresponnya dan terlalu asyik dengan ponselnya itu.
"Mama!" panggil pak Gibran lantang.
Seketika Bianca menghentikan senyumannya dan menoleh ke arah pak Gibran dengan terkejut.