^Ruang Kerja Dirut
"Selamat siang pak Rey?"
"Siang pak anggara"
"Apa bapak memanggil saya?
"Ia saya mau tanya tentang Hotel yang di Bali bagaimana perkembangannya?"
"Sudah 50% pak"
"Baik mulai hari Senin depan bapak bisa menggantikan bu Siska, ya pak, karena bu Siska saya tarik kembali ke jakarta karena beliau akan ada pertemuan penting di Seoul 1 minggu lagi, jadi apa bapak bisa gantikan bu Siska di Bali?"
"Bisa pak,"
"Baik terimakasih pak, nanti segala keperluannya bisa di bicarakan dengan Vellycia."
"Baik pak Rey, saya undur diri dulu selamat siang"
"Ia silahkan" jawab Rey mengakhiri percakapan. Rey tersenyum licik di ruang kerjanya.
Vellycia dan Manuel yang melihat dari kaca ruangan Rey menggelengkan kepala mereka melihat wajah Rey tersenyum licik seperti itu.
Hari Senin pun tiba, pak Anggara sudah terbang ke Bali, dan Bu Siska sudah mulai bekerja di Jakarta.
Nay yang sedang sibuk dengan proyek di Hotel Bekasi pun repot dan sering rapat diluar, 2 bulan berlalu Nay sering berada di luar kota, dan Rey sudah 2 bulan ini tidak melihat Nay karena Rey sangat sibuk, dan Nay pun selalu berada di luar. Sehingga Rey mengadakan rapat dadakan untuk semua staff yang berkaitan dengan proyek hotel Bali dan Bekasi, agar bisa melihat Nay. Nay dan kawan-kawan pun berada di rapat tersebut.
Nay yang saat itu duduk di pojok kiri tidak jauh dari tempat duduk Rey, Nay sedang sibuk membaca agenda rapat, dan Rey sedang sibuk melihat Nay yang sudah sangat jarang dilihatnya itu dan rapat dimulai, setelah kurang lebih 3 jam rapat berlangsung, Rey pun menutup rapat hari itu, dan semua staff pergi meninggalkan ruang rapat.
Nay berjalan sambil membawa buku kerjanya, Nay yang memiliki rambut panjang berwarna pirang itu pun menjadi pusat perhatian, karena sedari tadi Rey tidak berkedip melihat Nay, Nay sendiri tidak tau menau tentang dirinya yang menjadi pusat perhatian. Nay sedang duduk di kursinya dia bekerja seperti biasa, Nay pergi ke pantry untuk membuat secangkir kopi, tidak sengaja ia disana berpas-pas an dengan Rey yang sedang ingin keluar. Nay pun membungkuk mengucapkan salam, dan Rey pun mengangguk dan tersenyum.
"Haihh untung saja aku bisa bersikap tenang, walau hatiku setiap ada dia selalu berdebar tidak karuan, untung saja" gumam Nay dalam hati sambil mengaduk kopi nya.
Rey yang sedang duduk di samping Vellycia dan pak supir yang sedang menyetir mobil dan di temani oleh Manuel, Rey melamun melihat kaca mobil ia melamunkan sosok Nay yang selama berbulan bulan telah mencuri perhatian nya. Rey masih mengingat hari dimana Rey menyentuh Nay dari atas sampai bawah, keinginan Rey selama ini dy tahan karena ia tidak ingin melukai Nay lagi, namun Rey merasa frustasi dengan perasaannya kepada Nay, ia bimbang benarkah dia menyukai Nay, atau hanya sekedar cinta 1 malam saja yang dirindukan oleh Rey.
Rey sudah sangat lama tidak menyentuh wanita, sudah sangat lama tidak dekat dengan seorang wanita, Nay adalah gadis kedua yang ada di fikiran Rey, setelah gadis pertama itu adalah mantan pacar Rey yang saat ini sedang bekerja di Jepang yang juga sekaligus cinta pertama Rey. Rey sangat sulit mencintai seseorang setelah putus dengan pacar pertamanya itu, namun jika dia sudah cinta apapun akan dia lakukan untuk wanita tersebut, dan Rey tipe pria yang setia, namun luka dimasa lalu Rey lah yang membuat Rey menjadi dingin sedingin es ini, angkuh dan arogan.
Nay sendiri sangat senang bisa melihat wajah Rey, ia sangat senang bisa melihat wajah dari Big Boss nya tersebut, karena sudah hampir 2 bulan ia sangat jarang melihat Rey, akhirnya ia melihatnya walau Nay sangat menyukai Rey, mengagumi Rey namun Nay sangat mengetahui batasan nya, maka ia berjanji pada dirinya sendiri agar tidak melampaui batas. Biarkanlah rasa suka ini hanya dia dan tuhan yang mengetahuinya, biarkanlah rasa kagum ini menjadi rahasia antara dia dan tuhan nya. Nay sangat pandai menutupi perasaan nya selama ini. Nay sudah bisa melupakan kecelakaan yang terjadi antara dirinya dan Rey, saat ini dia sudah benar-benar bisa melupakan dan memaafkan kesalahan Rey.
Memang butuh waktu untuk menyembuhkan luka nya. Namun ia mampu melewati masa-masa sulit itu. Nay merasa lebih tenang seperti saat ini, Nay dan Rey bekerja dan beraktifitas seperti biasa layaknya atasan dan bawahan. Walau mereka ber2 memiliki perasaan yang sulit di gambarkan dengan sebuah kata-kata. Mereka menyerahkan semuanya kepada waktu yang akan terus berjalan.
Dingin
Andai aku tau jika hatimu juga pernah terluka
Andai aku bisa masuk didalamnya untuk menyembuhkan lukamu
Namun sebelum aku tau hatimu kau sudah mematahkan hatiku.
Namun sebelum sempat aku menyembuhkan luka dihatimu kau sudah lebih dulu melukai hati ku.
Inginku bisa lebih dekat denganmu wahai pria yang sempat kukagumi namun kubenci walau ku sudah memaafkan.
Inginku bisa lebih memperdulikanmu wahai pria yang sempat membuatku jatuh hati namun kini membuatku patah hati walau sudah kucoba untuk melupakan.
Maka beri sedikit ruang dan waktu untukmu dan untukku menyembuhkan luka di hati kita masing-masing.
Biarkanlah hati yang terlanjur membeku agar leleh dengan waktu.
Biarkanlah dingin yang menutupi hati yang luka akan sembuh dan kembali hangat seperti dahulu kala.
Semua biarkanlah waktu yang menjawab.
Biarkanlah waktu yang meluluhkan dan menyembuhkan luka kita.
🍁Nayy