Unduh Aplikasi
37.5% The president's Wife Is Fierce and Naive / Chapter 3: Nasib malang

Bab 3: Nasib malang

Dalam perjalanan,Hua Rong berasa salah satu dari dua orang lelaki yang berada duduk depan kereta meliriknya sekali.

"Kamu yang tadi melirikku,apa urusan kamu dengan aku?".Hua Rong berasa tidak selesa dengan lelaki itu.Ia terlalu mencurigakan.

"Maafkan saya".dua kata sahaja yang dikeluarkan olehnya.

"Sudah,Hua Rong.Jangan ganggu mereka memandu."Ibunya memukul pelan tangannya kerana cara ia berbicara terlalu kasar.

"Maaf,ma."

Apa yang sedang kita lihat,kenapa dengan ibunya ia bersikap seperti wanita tapi dengan kita dia berbicara seperti hari ingin berperang besar,fikir mereka.

Saat tiba,Hua Rong melihat banyak orang yang menunggu kedatangan mereka dengan berbaris setiap sisi mereka berjalan dari turun kenderaan.Ia boleh berkata rumah ini sangat besar tapi betulkah ini,rumah.

"Nyonya Hua,apa kamu sudah tiba.Aku benar-benar gembira dapat bertemu dengan kamu."Wanita berpuluhan itu berjalan mendekati ibuku seperti mana ibu aku berjalan mendekatinya dan akhirnya mereka pun berpelukan.

Mereka berpelukan sangat lama.Membuatkan aku terasa terasing,sungguh aku ingat aku paling rapat dan kenal dengan ibuku tapi apabila aku melihat perjumpaan ini aku merasa jauh dari kenal ia seperti aku cuma kenal nama ibuku tapi tidak dengan kisahnya.

Ia memang benar.Tapi walau apapun rahsia lalunya aku tetap ingin bersamanya.

Setelah beberapa minit berlalu mereka pun melepaskan pelukan dan ia pun memandang aku seketika sebelum bertanyakan pada ibuku.

"... itu anak kamu?"Ibu aku mengangguk kecil sebelum memberi signal kepada aku.

"Saya Hua Rong,berumur 19 tahun pada tahun ini,saya baru habis sekolah dan masih bekerja sekarang".ia sengaja tidak menyebut apa pekerjaannya kerana ia akan meninggalkan kesan buruk pada imej ibu di hadapan kawan lamanya itu.

Ia tersengih ketawa kecil seketika sebelum berbisik pada ibuku.

"..."ia tidak tahu harus apa ia beriaksi.

Tapi mengapa baru sekarang ia bertemu dengan ibuku,bukankah mereka sudah bersahabat lama harusnya ia sudah membantu ibuku kalau begitu sudah tinggal ditempat yang enak ditinggal sedangkan ibuku aku nak tidur pun harus ada lapis kain untuk sebagai alas.

Ia menggenggam tangan ibuku sambil berkata,"Aku minta maaf kerana lambat untuk tolong kamu,aku ingat kau sudah hilang dan dibunuh oleh orang lain"ucapnya sambil matanya bergilangan dimatanya.

Hilang...dibunuh

Hua Rong baru faham kenapa mereka baru bertemu.Jadi ia menyangka semua spekulasi itu kerana ibunya tiba-tiba hilang seperti itu tapi takkan sampai dibunuh.

Sebenarnya apa yang terjadi.

"Bagaimana dengan....dia?"tanya ibu dengan raut sayu.Wanita tu yang melihat temannya tiba-tiba sedih,ia pun menepuk perlahan diatas tangannya.

"Dia baik-baik sahaja,jangan risau tapi boleh aku tanya apa Hua Rong adalah anak dia?" tanya ia,melihat reaksi ibuku yang tersenyum ia pun bergelorak gembira.

"Ah!Benar?Pantas sahaja wajahnya sewaktu kita berpelukan seperti wajah ayahnya cemburu,mereka memang identiti."ucapnya yang membuat aku terkejut.

Siapa wanita tua yang mengenal wajah ayah kandung aku ini.

"Ma,apa kamu bicarakan sekarang,mengapa mak cik ini berbicara tentang ayah secara tiba-tiba?"Hua Rong bertanya polos kepada ibunya dan berharapkan jawapan walaupun ia tahu ibunya pasti tidak ingin memberitahunya kerana ia terlalu sedih untuk diceritakan.

"Maaf,nak bukan ibu tidak ingin membicarakannya tapi hanya waktu yang tidak mengizinkannya.Ibu mohon bertahanlah sebentar,suatu hari nanti baru ibu ceritakan semuanya."wanita tua itu beriaksi terkejut kemudian ia mengubah topik lain.

"Hari sudah malam... apa kata kita makan dulu sebelum kita lanjut lebih lagi"ia mengajak ibuku sekalian dengan aku yang mengkaku ditempatku,tak kira apa aku katakan aku teringin merasakan sosok lembut ibuku yang selalu aku lihat berperanan pada orang yang istimewa pada hidupnya tapi kenapa aku tidak merasainya.

Apakah aku tidak dapat merasai kasih sayang dari seorang ibu,atau aku yang terlalu keras dengan diri sendiri.

Makan malam pun dimulai dan seperti biasa aku merasa tidak memiliki selera makan kerana situasi dihadapan aku.

Ia sedikit tertekan.

Ibu terlihat gembira dengan kawannya,tertawa biarpun dihadapan makanan padahal sewaktu ia kecil ibunya sering tegur kelakuanku.

Sakitnya hati.

Setelah selesai makan aku memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kawasan rumah ini sementara ibu sibuk bersembang tanpa henti,entah apa yang dibicarakan pun aku tidak tahu.

Kerana aku tidak ingin tahu.

Hujan masih lebat walau bagaimanapun aku lihat dari permukaan cermin,tangan aku mulai sejuk ingin membeku kaki aku mulai kejangan sejuk.Ia perkara biasa setiap kali hujan lebat turun.Ia tidak pernah berjumpa dengan doktor disebabkan situasinya ketika ini,keluarganya lebih memerlukannya.

"Siapa kamu?"suara yang tidak menunjukkan ia tidak ingin berkawan sebaliknya sepert ingin menghalaunya jauh dari situ cukup kuat menakut-nakutkan.

Hua Rong berasa ia tidak melakukan salah apapun memberanikan diri melihatnya dan ia terkejut buat kedua kali.

Mengapa dunia ini kecil sekali.

"Ke..Ketua Presiden Qin bagaimana kamu berada disini?".tanya Hua Rong dengan hormat.

Hua Rong menundukkan kepalanya sebagai hormat kepada Qin Moyu.Sedangkan Qin Moyu merasa Hua Rong takut akannya lalu ia pun berlalu pergi meninggalkannya sebelum ia benar-benar pergi ia cuba menyentuh telinga kanan milik Hua Rong.

Alangkah gembiranya ia bahawa dirinya tidak memberi sebarang reaksi alergi seperti sebelumnya.

Hua Rong yang merasakan berasa marah kerana Qin Moyu mempermainkannya dengan mengambil kesempatan sewaktu ia baik dengannya, dengan memegang telinga kanan miliknya.

Ia berkata hari itu menurutnya adalah nasib malang buat dirinya kerana sudah dua kali ia bertembung dengan Ketua Presiden Qin.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C3
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk