Alex baru kembali sekitar tengah malam. Aku tidak bisa tidur sejak tadi, jadi aku hanya berbaring sambil menatap ke jendela kamar yang masih terbuka sedikit. Hujan masih turun sejak sore, tapi kini berubah menjadi gerimis ringan. Angin dingin yang terasa menusuk yang segar masuk ke sela-sela celah jendela yang sedikit terbuka. Aku menyukai aroma basah dari hujan, apalagi hujan di malam hari.
Aku berbaring memunggungi Alex saat Ia masuk ke dalam kamar. Ia langsung menuju ke kamar mandi tanpa bersuara lalu keluar lagi sekitar lima belas menit kemudian. Alex langsung bergabung bersamaku di balik selimut, tubuhnya yang besar dan hangat memelukku dari belakang. Aroma sabunnya samar tercium darinya. Tanda mark di pangkal leherku kembali berdenyut denyut saat tubuh kami bersentuhan.
"Masih belum tidur?" bisiknya dari belakangku, suaranya terdengar lelah. Aku menggeleng sambil memandangi jendela dan kegelapan pekat di baliknya. Alex mencium pundakku dari belakang lalu menghela nafasnya.