(POV - Caroline Brennan)
Aku tidak ingat berapa lama aku tergeletak di atas tanah.
Mungkin beberapa menit, mungkin beberapa jam. Kesadaranku hilang dan muncul beberapa kali. Tapi aku dapat merasakan getaran kaki beberapa orang yang berlari ke arahku, dengan susah payah aku membuka mataku lagi untuk melihat.
Dimitri membungkuk di atasku, samar aku bisa melihatnya membuka mulutnya untuk berteriak tapi aku tidak dapat mendengar suaranya. Ekspresi marah sekaligus khawatir terlihat jelas di wajahnya. Kedua mata biru hitamnya terlihat gelap hingga keduanya hampir berwarna sama hitamnya.
Untuk apa Ia memasang ekspresi seperti itu? Pikirku di tengah rasa sakit yang kurasakan. Sesaat aku mengingat wajah Alex. Ia pasti memasang ekspresi yang sama dengan ekspresi Dimitri saat ini jika melihatku dalam kondisi seperti ini.
Dimitri mengulurkan kedua tangannya untuk menggendongku tapi aku kelihangan kesadaranku lagi ketika rasa sakit yang sangat intens menjalari punggung dan seluruh tubuhku.