Unduh Aplikasi
68.75% System Transmigation : True Partner / Chapter 33: Perbincangan malam

Bab 33: Perbincangan malam

Di dapur suasana terasa melankolis Hanya terdengar suara pancuran air yang mengalir. Yoshida yang membersihkan piring yang sudah dicuci juga berhenti bekerja mengikuti Sanji.

Setelah beberapa menit Sanji menngambil rokok, menyalakannya, dan menghisapnya. Lalu dia melanjutkan mencuci piring.

"Kami lemah." Kata Sanji sambil membersihkan piring terakhir.

"Begitu.. Apa kau menyesal menjadi lemah?" Tanya Yoshida yang juga mengelap piring terakhir.

Sanji tidak menjawab namun dia pergi duduk di kursi sambil mengehembuskan asap rokok.

"Waktu itu kami sangat berantakan, tak berdaya, dan barulah aku merasakan keputus asaan menjadi lemah"

Sanji mengepalkan tangannya dan berkata.

"Namun itu pasti tidak seberapa terlukanya luffy melihat keadaan temannya. Dan pada saat aku berpisah dengannya, kabar buruk menimpanya. Kakaknya meninggal tepat didepannya. Namun.. namun kami tidak berada didekatnya. Entah bagaimana perasaannya saat itu."

Sanji mengucapkan kalimat itu penuh dengan kermarah. Ya dia marah karena tidak berdaya dalam keadaan itu.

"Sanji, Mungkin dia memang sangat tertekan Namun..." Yoshida berbalik dan menatap Sanji.

Sanji mendongak dan melihat Yoshida..

"Namun dia pasti akan melewatinya karena mempunyai sesuatu yang berharga, aku mungkin tidak bisa mewakilinya namun aku yakin dia akan berkata 'Aku....tak ingin teman-temanku...memgalami kejadian itu lagi!!. Sudah kuputuskan aku akan kembali dan menjadi kuat!'" kataYoshida sambil tersenyum.

"Yah kau benar. Mungkin kau sekarang bukan Luffy namun aku juga akan berkata 'Luffy, Aku akan... aku akan menjadi koki kapal yang mengantarkan kaptennya menjadj Raja Bajak Laut'" Sanji mematikan rokoknnya dan berdiri.

dia berjalan ke arah pintu.

Yoshida berkata sebelum sanji keluar. "Ohh aku akan menunggumu Sanji"

==

-Di kamar mandi

Kazuma, Souma, dan Gintoki memutuskan untuk mandi bersama. Rumah Yoshida walaupun tidak begitu besar namun kamar mandinya masih cukup besar untuk menampung lima orang sekaligus. Jadi mereka memutuskan untuk mandi bersama suapaya hubungan diantara mereka semakin erat begitulah seharusnya...

"Oy oy ada apa dengan ukuranmu itu? " Tanya Kazuma kepada Gintoki. Dia heran kenapa tuhan tidak adil menciptakan makhluknya.

"Yaa, ini adalah berkah orang yang berdedikasi Kazuma!" Kata Gintoki dengan bangga. Dia melihat punya Kazuma dan tidak bisa menahan tawa. "Mungkin kau harus latihan kebugaran Kazuma.. hahahah"

"Sial.. " Kutuk Kazuma dan dia nelihat Souma dan nyengir. "Oy Souma kenapa kau tidak memperlihatkan excaliburmu.?"

Souma yang berendam didalam air akhirnya membuka matanya dan menoleh ke Kazuma.

"Ne, Kazuma apa kau yakin ingin melihatnya? "

"Hoo.. Apa kau malu karena mempunyai ukuran yang lebih kecil? Kau malu, kan? Jujurlah Souma!!" Teriak Kazuma sambil tertawa kemenangan. Dia berpikir pasti Souma malu memperlihatkan Excaliburnya!!

Souma yang melihat ini sekarang bingung. Baru sekarang dia menemui orang yang lebih aneh dari dirinya.

Dia akhirnya berdiri dan memperlihatkan Excaliburnya!! Walau dia tidak sebesar Gintoki akan tetapi ukurannya masih harus dipertimbangkan.

"Apa ini cukup? Ya, aku tidak terlalu memeperhatikannya biasanya. Namun.."

Souma akhirnya melihat kebawah dan melihat punya Kazuma.

"Yah.. Ini cukup bagus kurasa" Kata Souma dan berendam lagi kedalam air.

"Ah ini sudah berakhir, Orang yang tidak tertarik ke wanita mempunyai Excalibur yang lebih besar!! Kemana keadilan didunia ini?"

"Jangan pikirkan itu Kazuma, Mungkin itu akan lebih besar dengan Sendirinya nanti" Kata Gintoki yang mencoba memberi motivasi.

"Ah, mungkin kau harus makan banyak untuk tumbuh besar, Kazuma" Kata Souma yang juga memberi saran.

Kazuma yang sudah tertekan pergi ke kolam untuk berendam juga. Tanpa memperdulikan saran mereka. Dia sudah merasa keadilan menghianatinya entah dimanapun dia berada.

"Fuwaa. sebenarnya aku tidak menyangka kita akan bisa dipanggil kedunia ini. Apalagi kalau terdapat banyak dunia yang berbeda."

Kata gintoki yang merasa ini hanya mimpi karena dia tidak akan repot-repot untuk membayar uang sewa lagi.

"Aku sudah tidak terkejut lagi dengan ini, Yah mungkin karena ini bukan pertama kalinya aku merasakan pergi kedunia lain." kata Kazuma yang mengingat kejadian bertemu dewi dan membuatnya menyesali keputusannya .

"Apa kamu memang pergi kedunia lain sebelumnya? " Tanya Souma yang penasaran karena dia tidak pernah tahu kalau ada kejadian yang membuat orang pergi kedunia lain.

"Benar lho, Aku bereinkarnasi ke dunia lain" Jawab kazuma.

"Heh, jadi kenapa kau bisa bereinkarnasi? Apa kau meninggal?" Tanya Gintoki yang penasaran apakah Kazuma ini pernah mengalami kematian.

"Yup, Aku meninggal. Aku sebenarnya hanya seorang Hikkiomori yang hidup damai di Jepang. Namun naas aku harus mati. Dan saat aku mati aku ditawari untuk kesurga atau bereinkarnasi!"

"Kenapa kau memilih bereinkarnasi Kazuma? " Sekarang Souma bertanya dia heran kenapa Kazuma tidak memilih untuk pergi kesurga.

"Benar, Bukankah lebih bagus pergi kesurga?" Gintoki juga merasa bahwa kalau dia akan memilih pergi kesurga bila ditawari.

"Ini semua karena penjelasan dewi tak berguna itu, Yah sebenarnya aku juga ingin pergi kedunia lain untuk betemu Perempuan cantik!! Namun aku harus menderita ketidak adilan lagi. Disana aku berparti dengan penyihir Chunnibiyou yang hanya bisa membuat mamtra ledakan sehari, Pejuang yang tidak pernah memukul target, juga dia seorang Masochis, dan yang terakhir Dewi yang sangat tidak berguna!! Aku ingin menangis"

"Itu pasti merepotkan Kazuma, Namun apa boleh buat bukan. Oh kau bilang ingin bertemu gadis cantik bukan? Bukankah keinginanmu sudah terkabul? Bukankah Hinata dan Jiro juga lumayan cnatik?" Kata Gintoki yang memcoba menghibur Kazuma.

"Ah kau benar Gin. Namun kau juga menyadarinya kan? Hinata sepertinya sangat menyukai Yoshida? "

"Kau benar, Yoshida juga sepertinya menyukai Hinata! "

"Tenang Kazuma, Bukankah masih ada Jiro-san? " Kata Souma yang mengingat Jiro.

"Hah? Apa kau bercanda? Dia tidak bisa dibandingkan Hinata? Apa kau tidak melihat dad-"

*BARK* *BARK *

Kazuma yang mendengar suara pintu yang digedor, basah dengan keringat walau dia sudah mandi.

==

-Diluar

"Bukankah itu tidak baik untuk mendengar percakapan orang lain Jiro-san" Kata Hinata yang merasa tidak enak. Dia mengikuti Jiro ke kamar mandi setelah berganti pakaian untuk mengambil baju yang ketinggalan.

"Aku cuma punya firasat mereka memikirkan hal-hal yang tidak baik, Namun.."

"Namun? " Kata Hinata memiringkan kepalanya.

Jiro melihat kearah dada Hinata, memang itu adalah perbandingan langit dan bumi. Dia harus setuju dengan Kazuma bahwa tidak ada keadilan didunia ini. "Ah sudahlah ayo kita kembali.

Beberapa waktu berlalu. Tiga pria akhirnya sudah selesai mandi, dan juga Kazuma sepertinya tidak banyak biacara didepan Jiro. Yoshida akhirnya mandi dengan Sanji. Mereka bercakapap-cakap tentang perjalanan yang sudah dilewati oleh Sanji.

Pada saat Yoshida selesai dia akhirnya memakai piyama. Dia berjalan keluar, saat berjalan keluar dia melihat Hinata sendirian memandang langit. Yoshida pun memdekatinya karena dia penasaran kenapa dia diluar sendirian.

"Hi-Hinata apa kau merasa tidak enak karena dipanggil kesini? A-aku sungguh minta maaf! "

"Ka-kau tidak usah minta maaf Yoshida-kun, Ini bukan salahmu! Bukankah kau juga tidak tahu siapa yang akan dipanggil?"

"I-itu tetap saja karena aku. Hinata.. "

"Eh?" Hinata gugup memdengar Yoshida yang seperti ingin mengatakan sesuatu.

"A-Aku akan berusaha. Walau mungkin aku tidak seperti Naruto sepenuhnya. Na-namun aku akan berusaha menjadi orang yang kau banggakan!! Dan membuatmu bahagia!!" Yoshida berbicara dengan serius Mungkin ini pertama kalinya dia merasa ingin berusaha untuk mendapatkan perhatian dari seorang gadis.

Hianta yang mendengar ini tidak bisa merespon, dia memerah dan kepalanya keluar asap. Dia tiba-tiba pingsan. Yoshida yang mengalami kejadian ini tertegun. Walau dia memang sering melihat adegan ini di film untuk mengalaminya sungguhan sangat berbeda. Dia akhirnya menangkap Hinata, dia akhirnya melihat wajahnya dari dekat 'Sangat Cantik. A-aku Jatuh Cinta padanya'.

==

Sedangkan Yoshida dan Hianta diluar, lima orang sedang mengintip aksi mereka.

"Sial dia beruntung" (Kazuma)

"Enaknya Jadi muda" (Gintoki)

"Fiuh.. Semoga dia akan bahagia. " (Jiro)

"Heh tenang kalau dia membuatnya menangis aku akan menendangnya" (Sanji)

"Oy kalian.. Apa kalian tahu kamar tidurnya hanya ada dua!" (Souma)

"Nani!! " (Semua orang)

==

System Transmigrasi

Status Charakter

Yoshida

Race : Human

Umur : 16

Pekerjaan : -

STR : 8

AGL : 7

VIT : 9

ENERGY : 5

CHM : 5

LUC : 3

-------------

Skils

Aktif :

Memasak Lv 5

Pemuas Nafsu Lv 1

Pasif :

-------

Peralatan :

-

--------

Mitra :

- Vinsmoke Sanji

-Yukihira Souma

-Satou Kazuma

-Sakata Gintoki

-Hyuga Hinata

-Kyouka Jiro

-------

Inventaris (Disegel)

-

------

Toko ( Disegel )

------

Dungeon (Disegel)


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C33
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk