Sebagai seorang lelaki, Joe merasa sangat direndahkan oleh Clarissa. Seolah harga dirinya hancur begitu saja di depan sang istri. Sekuat hati, dia mencoba menahan diri untuk tidak terprovokasi dengan ucapan wanita cantik yang menjadi cinta pertamanya itu. Joe tak mungkin membalas Clarissa dengan ucapan yang tidak sopan. Paling-paling dia hanya bisa membalasnya dengan sebuah godaan saja yang bisa membuat Clarissa merasa malu-malu berada di antara mereka. "Haruskah aku memberikan istriku kiss mark di hadapan pasangan yang selalu mesum seperti Kak Andrew dan Kak Clarissa?" Joe tersenyum penuh kemenangan melemparkan pertanyaan itu kepada mereka.
Andrew yang mendengar ucapan dari Joe langsung membulatkan matanya. Sebuah tatapan tajam yang sedikit menakutkan tercetak jelas di wajahnya. "Jangan gila kamu, Joe! Apa kamu akan melakukan perbuatan asusila di depan kami?" kesal Andrew pada seorang lelaki yang sudah dikenalnya sudah sangat lama bahkan sebelum Clarissa bertemu dengannya.