Andrew masih menyesap bibir istrinya dengan lembut diiringi sentuhan- sentuhan mendebarkan di balik kemeja istrinya. Wanita itu memejamkan matanya, menahan setiap desahan yang mulai keluar dari bibir manisnya. Mencoba untuk merendahkan suaranya dengan seluruh kekuatannya, dia tak ingin suaranya terdengar hingga luar ruangannya. Tak berapa lama nafas Clarissa terdengar terengah-engah, lelaki itu langsung menyadarinya dan melepaskan istrinya dengan pelan. Dikecupnya kening wanita yang terlihat sedikit basah karena berkeringat. Andrew mengambil tissue di atas meja dan mengusap lembut di wajah istrinya. "Maaf, Sayang. Aku tak bisa menahan kecemburuanku, rasanya hatiku sudah terbakar dan tak bisa aku padamkan sendiri. Hanya dirimu yang sanggup menyejukkan hati dan jiwaku." Andrew kembali mengecup singkat bibir istrinya.