Isabella menutup panggilan teleponnya, ia merasa kesal setiap kali kakeknya menghubunginya.
Isabella mengira kakeknya akan menyerah setelah ia mematikan ponselnya, dan hari telah sore itu artinya di tempat kakeknya sudah menjelang dini hari dan kakeknya masih terus meneleponnya.
Kakeknya tidak akan pernah bisa berhenti jika ia masih belum mengangkat panggilan teleponnya.
Dan selalu saja terjadi, pembahasan yang sama, ocehan yang sama juga. Banyak hal yang dibahas namun tidak satupun yang Isabella sukai tentang pembahasan itu.
Selalu saja tentang perjodohan, pernikahan dan pernikahan lagi.
Bahkan setelah bertahun-tahun ia melarikan diri, kakeknya tidak pernah berhenti mendesaknya untuk segera menikah.
Bila Tuhan memberinya satu permintaan yang akan di kabulkan dalam hidupnya, maka ia akan meminta memiliki seorang saudara agar kakeknya tidak terus menerus mengganggunya.