"Aku juga pengen comblangin dia sama teman Abang yang lain, Kak. Tapi belum sempat." Cherry sepertinya sangat cocok mendirikan biro jodoh. Satu keberhasilan yang dicapai tentang berhasilnya dia yang menjadikan mak comblang antara Ara dan Leo, membuat dirinya ketagihan sepertinya. Mendengar apa yang dikatakan oleh Cherry membuat Berry meliriknya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya itu tapi itu benar-benar seperti orang yang ambisius. Hana menyadari itu dan mengulum senyumnya. Ekspresi Berry benar-benar tak bisa terbaca.
"Apa nggak sekalian aja kamu dirikan biro jodoh aja, Yang?" ungkapan hati Berry itu langsung mendapatkan lirikan dari istrinya. Benar-benar terdengar menyindir secara terang-terangan. Namun, Berry sama sekali tak meralat ucapannya. Berry yang sudah merasa jengah memang seperti itu. Dia akan menjadi laki-laki yang julid dan itu sangat menyebalkan.