Hana menegang dalam pelukan Leo. Pelukan yang diberikan oleh Leo adalah pelukan yang paling hangat yang pernah dirasakan. Tak hanya itu, dia benar-benar merasa ketulusan yang diberikan oleh Leo terasa di dalam hatinya. Dengan lambat, tangan Hana membalas pelukan lelaki itu dan melingkar di punggung Leo. Kepalanya menyamankan di dada lelaki itu, dan wangi yang keluar dari tubuh Leo terasa menenangkan. Hana memejam dan menikmati apa yang diberikan oleh Leo kepadanya.
Elusan di kepalanya membuat Hana semakin ingin membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Bukankah kalau sudah begini, dia menginginkan agar segera halal saja? Tapi mana mungkin Hana meminta dan mendesak lelaki itu?
"Ayo kita menikah." Mata Hana yang tadinya terpejam, kin sontak saja terbuka dan berkedip pelan. Dengan pelan dia mencoba untuk menarik tubuhnya dari tubuh Leo agar bisa menatap mata lelaki itu. Kesungguhan itu benar-benar ada di sana ketika mereka saling pandang. Leo masih memegangi pinggang Hana pun sebaliknya.