Rahang Nolan menguat dan itu terlihat jelas di mata Berry. Sebenarnya dia pun sama sekali tak peduli dengan apapun yang sedang dipikirkan oleh Nolan kepadanya. Mereka masih saling menyebalkan satu sama lain. Berhadapan dengan perasaan kesal satu sama lain, membuat atmosfer di sekitar mereka terasa mencekam. Seandainya baku hantam di sini boleh dilakukan, mungkin mereka sekarang sudah melakukannya.
Tapi, memang siapa yang tidak memperbolehkan? Toh di sana tidak ada tulisan dilarang bertengkar. Atau sebenarnya mereka hanya enggan satu sama lain? Entahlah. Memang seperti itulah yang dirasakan.
"Tarik kembali apa yang sudah kamu ulurkan untuk Gana." Permintaan itu akhirnya muncul. Nolan, pasti sudah merasa merendahkan harga dirinya karena melakukan itu. Dia pasti sudah menekan perasaan kesalnya Ketika melakukan itu. Berry tak bereaksi yang berlebihan Ketika mendengarkan apa yang diinginkan oleh Nolan.