Penjelasannya cukup bisa dimengerti. Rasa sakit yang dirasakan Berry hanyalah sebuah efek karena kecelakaan yang terjadi beberapa bulan lalu. Tidak ada hal yang perlu ditakutkan sama sekali. Semuanya baik-baik saja tanpa ada hal buruk.
"Lalu kenapa dia belum siuman, Dokter?" pertanyaan Robby. Beliau terlalu khawatir dengan keadaan putranya. Karena itu beliau menanyakan hal yang demikian.
"Itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan, Pak. Sebentar lagi, pasien pasti akan segera sembuh dan membuka matanya." Apa boleh buat kalau dokter sudah mengatakan demikian. Maka yang bisa mereka lakukan hanya diam dan menunggu. Ibu Berry juga sudah datang ke tempat itu dan menunggu putranya untuk siuman.
Keadaan di dalam kamar itu cukup hening. Semua orang sedang menunggu hal yang tidak pasti. Karena itu, membuka suara terasa sangat berat. Cherry berdiri dan mendekat ke arah ranjang. Menatap kekasihnya yang sedang menutup matanya dengan erat seolah tidurnya begitu sangat nyenyak.