Cherry bergabung bersama dengan ibunya di sofa dan dia akan menjelaskan kepada beliau kenapa dia harus telat pulang ke rumah. Itu adalah suatu keharusan yang memang wajib dilakukannya. Karena dia memang bersalah dengan melanggar sebuah aturan janjinya sendiri.
"Aku tadi asyik ngobrol, Ma," awalnya bercerita, "kami tadi kan habis makan malam, kami ngobrol sebentar dan nggak tahunya udah waktu jam malam. Jadi aku baru keluar apartemen sekitar pukul setengah sepuluh." Cherry menjelaskan dengan sungguh-sungguh dan dia tak berbohong sama sekali. "Dan, Berry ternyata punya buku aku." Tatapannya ke arah ibunya bermaksud untuk mengadu.
"Dia tahu sebelumnya?"
Cherry mengangguk. "Iya, dia tahu kalau aku membuat buku tentang perjalanan hubungan kami." Cherry kalau memikirkan tentang itu sekarang, dia merasa kecolongan. Dia tak menyangka, ketika Darel berada di pelariannya, laki-laki itu masih sempat menjadi seorang stalker ulung. Ini sungguh tak bisa diduga sebelumnya.