Bab 206: Rumah Lama Mereka di Kehidupan Sebelumnya

Di tempat kejadian perkara, tiga penjahat kecil telah tergeletak di tanah sambil mengerang kesakitan. Dua orang sisanya, yang tubuhnya tampak lebih besar dan relatif lebih kuat, masih bertahan sambil menggeram marah.

Lu Beixiao, yang awalnya ingin bertindak sebagai pahlawan dan menyelamatkan kekasihnya, kini hanya berdiri terpaku. Matanya terpana memandang kekasihnya menginjak dinding dan melompat menerjang kedua orang preman yang tersisa, lalu menebas kepala mereka dengan tongkat nunchaku di tangannya.

Hanya dalam satu pukulan, keduanya jatuh tergeletak di tanah sambil berteriak menahan rasa sakit, sedangkan Ye Qiao langsung mendarat dengan mulus di tanah dengan kedua kakinya.

Begitu selesai menghajar para penjahat itu, Ye Qiao melepas helmnya dengan satu tangan, memperlihatkan wajahnya yang bercucuran keringat, dan kuncir kuda yang melambai-lambai di udara.