Di sebuah café pinggir jalan di Distrik Baishan, Su Wan duduk di dekat jendela. Ia pun menunggu orang yang sudah melakukan janji dengannya untuk datang. Sinar matahari di luar jendela tampak begitu terang, terdapat sinar emas yang lembut menyorot bagian atas meja dan membuat musik yang terdengar di dalam toko mengalir lebih hidup.
Su Wan meletakkan buku menu, kemudian ia menyesap segelas kopinya. Ah, rasanya sedikit aneh, siapa yang pernah melihat kopi yang rasanya sedikit asam bukan rasa pahit. Sebenarnya ia merasa aneh karena bisa minum kopi di masa seperti ini, namun di sisi lain ia tidak tahan untuk mengeluh dengan rasa kopi yang tidak asli di café ini akan tetapi segelas kopi itu sudah hampir habis…
Su Wan mengernyitkan keningnya, ia pun mengangkat matanya untuk melihat jam yang tergantung di dinding. Sekarang sudah hampir waktu pertemuan dan ternyata Fiennes datang terlambat, ia mengira seharusnya bagi Fiennes logam itu tidak sulit.