Apa lagi yang dipikirkan oleh lelaki tua itu?
Aldy berusaha menerka apa yang sedang terjadi. Kenapa Heri harus melibatkan Maureen dalam situasi ini? Apakah orang itu sudah kehilangan akal sehatnya?
"Kak Aldy?"
Aldy menoleh, dan mendapati wajah Maureen yang penuh kekhawatiran.
Tidak.
Hal ini tak bisa terus dibiarkan. Aldy tak akan peduli jika tubuhnya babak belur atau bahkan ia berada dalam kondisi sekarat sekalipun. Ia tak akan mempermasalahkan hal itu sama sekali.
Namun, kini situasinya telah jauh berbeda, karena Heri telah melibatkan Maureen dalam hal ini.
Aldy memandang balik Maureen. Meskipun rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya, Aldy tak memiliki niat sedikitpun untuk kalah dari rasa sakit itu.
"Kak Aldy kenapa? Ini di mana, kenapa kita—"
"Reen, tenang. Uhukkk ... "