Unduh Aplikasi
92% Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 23: 23. Alam berikutnya

Bab 23: 23. Alam berikutnya

Merekapun berusaha untuk bisa menerima atas semua yang menimpa mereka.

Arni : "Ikhlaskan mereka, supaya mereka bisa pergi ke alam berikut nya"

Ayah : "A...alam berikutnya?"

Arni : "Jika mereka merasa sudah tidak ada hal yang harus mereka selesaikan di dunia, mereka bisa pergi ke alam berikutnya"

Riki : "Apakah sekarang.... Bayu dan Ibu masih berada disini?"

Arni tersenyum dan mengangguk.

Amira : "Jika mereka masih disini, kenapa mereka tidak menemui kami?"

Arni : "Mungkin mereka menunggu waktu yang tepat untuk menemui kalian semua"

Mona : "Ibu:( Kak Bayu:(" ujarnya sambil meneteskan air mata

Ayah : "Lalu sekarang bagaimana? Apa semua nya sudah selesai?"

Arni : "Sepertinya... Ibuku sudah mengikhlaskan semua yang terjadi, sampai sekarang dia tidak menunjukan dirinya pada kita, jika memang dia masih dendam... dia pasti sudah membunuh Kakek Sumarna"

Sumarna : "Terima kasih, terima kasih banyak kalian sudah memberikan saya kesempatan, saya janji... saya dan Tari akan menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semua perbuatan kami"

Arni tersenyum dan mengangguk lalu menghilang.

Singgah cerita, beberapa hari kemudian...

Malam itu mereka sedang menyiapkan barang barang karena besok nya mereka akan meninggalkan rumah itu untuk selamanya.

Ayah : "Monaaa.... Amiraa... Rikiii..." teriaknya memanggil anak anaknya

"Iya Ayah" jawab mereka sambil menghampiri Ayah

Ayah : "Semuanya sudah siap?"

Riki : "Sudah Yah, semuanya sudah siap. Besok kita tinggal berangkat"

Amira : "Aku tidak pernah menyangka, takdir begitu tega pada kita:("

Riki : "Maksudmu?"

Amira : "Takdir membawa kita kesini ternyata hanya untuk memisahkan kita dari Ibu, Kak Bayu dan Aini:("

Ayah : "Semuanya sudah ada yang mengatur Mir, kita ikhlaskan semua yang terjadi. Mungkin Ibu, Bayu dan Aini sudah bahagia disana",

Amira hanya mengangguk sambil meneteskan air matanya.

Mona : "Sudah, kakak jangan menangis. Aku jadi ikut sedih"

Amira : "Tidak kok, kakak hanya ...."

Ayah : "Ssstt sudah sudah... kalian sudah siap kan besok pulang ke Jakarta?"

Riki : "Entah kenapa rasanya aku ingin terus tinggal disini Yah"

Ayah : "Hah? kenapa sekarang kau berubah pikiran? dari dulu kan kau ingin pergi darisini"

Riki : "Entahlah..."

Tiba tiba arwah Ibu dan Bayu hadir di antara mereka saat itu. Ayah, Riki dan Amira terkejut bercampur senang saat melihat nya.

Ayah : "Ibu? Bayu?"

Ibu tersenyum melihat mereka.

Riki : "Ibu? Bayu? akhirnya kalian menemui kami, kami sudah menunggu kalian"

Amira : "Kakak benar, kami sangat merindukan kalian:("

Riki : "Apa kalian akan pergi sekarang?"

Bayu : "Iya Kak, tidak ada hal apapun yang harus kita selesaikan di dunia ini, semua yang terjadi sudah kami ikhlaskan"

Amira : "Maaf kan kami Bu, Kak Bayu... kami tidak bisa menolong kalian dari mereka"

Ibu : "Yang terpenting bagi ibu adalah... kalian semua selamat dan tidak menjadi korban seperti kami, pulanglah... jika memang kalian ingin pergi darisini"

Bayu : "Datanglah kemari jika kalian merindukan kami:)"

Mona : "Ibu:( Kak Bayu:("

Ibu : "Sayang, jangan menangis" ucapnya sambil mengusap air mata Mona

Kak Bayu : "Mona, kau bungsu keluarga ini, kau harus kuat, harus bisa hidup mandiri, jangan membuat repot Ayah dan kakak kakakmu ya?" ujarnya sambil mengusap usap kepala Mona

Mona : "I... iya" sambil menangis

Ibu : "Ayo Bayu, kita harus pergi"

Bayu : "Iya Bu"

Ayah : "Selamat jalan Bu, Bayu:("

Riki dan Amira : "Selamat jalan:("

Ibu dan Bayu pun menghilang dengan senyuman bahagia di wajahnya.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C23
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk