Ketika Bai Ran sedang sangat ketakutan, Quan Rui selalu berdiri di depannya dan melindunginya tanpa ragu.
Saat ini, jantung Bai Ran berdetak semakin kencang.
Padahal Bai Ran sudah berkali-kali menarik napas dalam-dalam, namun ia belum juga bisa mengendalikan detak jantungnya yang masih tidak teratur.
Seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia menyandarkan tubuhnya di pintu gerbang, dan perlahan-lahan jatuh terduduk.
Menakutkan sekali...
Kedua kaki Bai Ran gemetar hebat, sampai ia tidak mampu berdiri tegak.
Setelah dipukul oleh Quan Rui, Jiang Yuan pun kembali tersadar. Ia menyeka sudut mulutnya yang berdarah. Saat ia melihat bahwa orang yang memukulinya adalah Quan Rui, ia mulai tersenyum aneh.
"Hadiah dari Tuan muda Quan kali ini sepertinya terlalu berat untukku."
Quan Rui menatap Jiang Yuan dengan dingin. Giginya terkatup rapat. Sejak ia datang ke sini, yang pertama kali muncul di benaknya hanyalah keinginan untuk membunuh pria ini...