Setelah mereka bersiap, Kinan tampak masih di atas kasur. Mau bagaimana lagi memang. Kedua kakinya tak bisa dia gunakan untuk berjalan, dan meminta bantuan Hardi dia sangat gengsi.
Hardi baru saja masuk ke dalam kamarnya, sambil mengenakan tas slempangnya dia memandang Kinan yang masih duduk dengan tenang itu. Kedua pasang mata itu bertemu, tampak sungkan dan bingung satu sama lainnya.
"Gimana udah siap?" tanya Hardi. Setelah kediamannya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Di mana Mbak Tanti dan Mbak Hesti?" tanya Kinan basa-basi.
"Ya udah di mobil mereka. Emangnya ke mana lagi," jawab Hardi.
"Abi?" tanya Kinan lagi. Hardi yang saat ini tampak menunduk untuk mengambil dompetnya Kinan pun tampak menghentikan langkahnya, dia memandang Kinan dengan tatapan anehnya itu.