Yoga agaknya masih sibuk, dia terus memaksa dirinya untuk bekerja lebih dari siapa pun, bahkan pada saat jam istirahat pun Yoga masih sibuk mengetik beberapa pekerjaannya.
Semua orang tampak menoleh ke arah Yoga dengan bingung, namun kemudian mereka memilih pergi, meninggalkan Hanung yang sudah berdiri di mejanya sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Pak Yoga nggak ikut makan siang ama kita?" tawar hanung.
Yoga lantas memandang ke arah Hanung, kemudian dia menghentikan kegiatannya sebentar.
"Tidak, Pak. Aku masih ada banyak pekerjaan," tolaknya sopan.
Kalau sudah dijawabi seperti itu, apalagi yang harus Hanung harapkan? Toh dia tak mungkin memaksa orang yang tak ingin makan siang. Tapi, Hanung agaknya khawatir dengan Yoga, laki-laki itu tampak pucat, dia tak tahu kenapa.