Suara dingin dan rendah pun terdengar, "Sudah cukup bermain?"
Tangan Pei Yaochi yang meremas selimut tipisnya semakin mengencang. Ia diam-diam menggigit agak kuat bibirnya, lalu perlahan melepaskannya. Dengan suaranya yang terdengar keras kepala, tetapi juga membawa kekesalan di dalamnya, ia berkata, "Aku tidak bermain…"
Pei Yunze menurunkan pandangannya pada Pei Yaochi yang tampak dingin. Kesuraman menyelimuti tubuhnya. Ia tidak berbicara cukup lama. Pei Yaochi pun mendongak melirik Pei Yunze, melihat sekilas wajah acuh tak acuh, namun tampan itu, lalu ia dengan cepat menurunkan kepalanya lagi. Mata acuh Pei Yunze melihat sepasang mata merah sang wanita. Ia pun sedikit memicingkan matanya, lalu mendengus ringan.
"Bukannya pekerjaanmu menjanjikan?" tanya Pei Yunze datar. Jarinya mengetuk sandaran tangan kursi roda di bawah tangannya, samar-samar bisa mendengar sedikit keseriusan dan sindiran dari ucapannya. "Sekarang kamu menjadikan dirimu seperti ini?"