Taman belakang rumah keluarga Mo sangat luas, juga sangat indah. Di malam hari angin bertiup sangat lembut dan ada aroma bunga yang samar tertiup angin. Mo Yesi menggandeng tangan Qiao Mianmian dan berjalan perlahan-lahan. Keduanya berjalan sambil mengobrol.
"Aku merasa nenek benar-benar menyukai Chenchen." Memikirkan sikap Nenek Mo saat melindungi Chenchen barusan, Qiao Mianmian berkata sambil tersenyum, "Dia juga sangat baik terhadap Chenchen, aku tidak menyangka Chenchen bisa berhubungan baik dengan nenek."
Teringat pada informasi yang ia dapatkan, Mo Yesi perlahan-lahan menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" Begitu Qiao Mianmian menoleh, Qiao Mianmian berhadapan dengan tatapan mata Mo Yesi yang seperti sedang berpikir.