"Lihat aku," Therius melambaikan tangan kanannya dan membuat Bastian mengangkat wajahnya untuk menatapnya.
Sekarang, mata mereka bertemu. Therius berbicara dengan nada yang sangat serius. "Kau tidak akan pernah membaca pikiran istriku kapan pun kau bertemu dengannya. Kau bahkan tidak akan pernah bertanya-tanya mengapa kau tidak membaca pikirannya. Jangan pernah mengganggunya ataupun membuatnya merasa tidak nyaman. Apakah kau mengerti perintahku?"
Bastian mengangguk dengan serius. "Aku mengerti, Yang Mulia."
"Kau tidak boleh membaca pikirannya ataupun mengganggunya dengan telemancy, tetapi setiap kali kau melihatnya membutuhkan bantuan, kau akan selalu membantunya. Kau harus memastikan tidak ada yang akan melakukan hal buruk padanya," tambah Therius.
"Baiklah, Yang Mulia." Bastian menjawab dengan khimad.
"Sekarang, kau boleh pergi." Therius melambaikan tangannya dan memberi tanda kepada sang ketua dewan murid untuk pergi.