Unduh Aplikasi
14.48% My version, Lucia [Hunter x Hunter] / Chapter 21: 21 - Menikmati x Telur x Kumowashi

Bab 21: 21 - Menikmati x Telur x Kumowashi

Semua peserta yang mendapatkan telur kembali ke atas dengan selamat. Senyuman puas terukir pada wajah mereka semua.

Netero : Hohohohoho...

Menchi : Dan bagaimana dengan kalian yang tersisa? (tersenyum) Aku yakin kalian berhenti ya?

Menchi menoleh ke belakang melihat sisa para peserta (termasuk Todo) yang tadinya meremehkan Hunter citarasa sekarang tertunduk malu. Mereka tidak berani melihat wajah Menchi.

*********************************

Langit perlahan-lahan berubah menjadi orange ke merah-merahan, yang artinya malam hari akan segera tiba. Dan semua peserta ujian sedang merebus telur mereka di kuali besar. Mereka semua sedang menunggu telurnya direbus hingga matang dan setelah itu mereka bisa menikmati telur rebus raksasa yang mereka dapatkan itu dengan susah payah.

Tiba-tiba Lucia memeluk Gon dari samping yang sedang memerhatikan telur yang direbus di kuali besar.

Lucia : Gon, SAIKOUUUU!!! (Gon, YANG TERBAIIIKKK!!!!)

Lucia tersenyum lebar. Lucia bangga dengan Gon dan juga dia sudah mulai menyukai Gon.

Bukan hanya Killua yang tersentak kaget melainkan semua orang, termasuk Gon sendiri yang berada di sekitar sana juga ikut tersentak kaget karena Lucia tiba-tiba berteriak dengan semangat sambil memeluk Gon.

Gon : Eh?! Lucia?! (kaget) *pipi merona*

Killua : Haa?! H-hei, Luci! (merasa cemburu)

Lucia : Hm? Apa?

Killua : Bukan hm atau apa! Lepaskan, Gon! (marah)

Lucia : Hee, kenapa? (pura-pura polos)

Gon : Ha ha ha (tertawa kaku)

Killua : Gon, jangan ketawa dan Luci lepaskan pelukanmu sekarang juga!

Lucia : Tidak mau (mengulurkan lidahnya ke arah Killua)

Semuanya tertawa saat melihat aksi Lucia dan Killua yang sedang memperebutkan Gon itu sangat lucu.

Leorio : Ah, mereka imut dan lucu sekali ya, Kurapika?

Kurapika : Cara bicaramu itu, seperti om-om genit saja!

Leorio : Apa?!

Lucia : Ah! Telurnya matang!

Semuanya mulai mengambil telur mereka masing-masing dan memakannya dengan lahap.

Hanzo : Ini enak sekali! Lebih enak dari pada telur yang biasa kubeli di warung... Nyam... Nyam...

Leorio : Nyam... Nyam... Ueennaak!!

Kurapika : Sekarang aku mengerti, kenapa ini dinamakan telur impian.

Semua peserta puas dengan rasa telur raksasa itu. Lucia hanya menggigit sekali untuk mencicipi rasanya terus tidak memakan telurnya lagi.

Lucia : (Hm, telur ini sedikit berbeda dari telur yang ada di duniaku. Ya lumayan sih, tapi terlalu berlemak dan seandainya kalau ada kecap asin dan nasi putih pasti lebih enak)

Lucia hanya tersenyum melihat teman-temannya melahap dengan nikmatnya. Killua menyadari tatapan Lucia lalu bertanya.

Killua : Luci, kau tidak makan telurnya?

Lucia : Tidak. Tapi aku sudah mencicipinya sedikit tadi (tersenyum) Kau mau lagi, oniichan? Ini... (membelahnya lalu memberikan setengah telurnya lagi ke killua)

Killua langsung tersenyum senang saat menerimanya.

Leorio : Ada apa? Enak begini loh... Nyam, nyam... (mengunyah)

Killua : *baru teringat* Ah! Kapan terakhir kau minum?

Lucia : Jika sama hari ini berarti sudah 2 hari.

Killua : Begitu ya, berarti sisa 3 hari lagi ya?

Lucia hanya mengangguk. Leorio hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka sambil menikmati telurnya.

Lucia : Tapi oniichan, aku rasa aku tidak bisa bertahan sampai 3 hari kedepan, mungkin lusa aku sudah kelaparan. Jadi, paling lambat aku bisa bertahan sampai besok sore.

Killua : Benar juga, kau kan ada menggunakan sedikit kekuatanmu untuk menolong Gon yang terjebak di dalam perut kodok raksasa itu, ya. Baiklah, nanti bilang padaku kalau kau mau minum ya! (tersenyum lembut)

Lucia : Iya! (senang)

Leorio : Tunggu, Gon terjebak? Kalian dari tadi membicarakan apa? Aku tidak mengerti sama sekali.

Kurapika : Ada apa? Kau tidak suka telur ya, Lucia?

Lucia : Bukan, begitu.

Leorio dan Kurapika menghentikan memakan telur mereka dan menunggu Lucia atau Killua untuk menjelaskan lebih lanjut. Sedangkan sekarang Gon sedang tidak bersama mereka. Gon entah pergi kemana.

Killua : Luci itu tidak makan selama seminggu juga gak apa-apa. Nyam.. (sambil mengunyah telur)

Leorio : Isshuukan?! Dou iu koto?! (Seminggu?! Apa maksudmu?!) *kaget*

Seketika semua orang melihat ke arah Leorio.

Lucia : Ssstt!! Kecilkan suaramu, paman!

Kurapika : Baiklah, apa bisa kau jelaskan lebih detail?

Lucia : Sebelum itu kita pindah ke situ dulu.

Sekarang mereka berempat sudah berada agak jauh dari para peserta lainnya. Lucia mulai menjelaskan, meskipun dia bisa memakan makanan manusia pada umumnya tapi makanan utamanya hanyalah darah.

Leorio : Lucia, kau seorang Vampir?! Jangan minum darahku ya! (takut)

Lucia : Aku ini manusia, paman. Tenang saja, aku ini cukup pemilih dan aku rasa darahmu pasti pahit dan tidak enak! (mengejek)

Leorio : Apa?! (tersinggung)

Lucia, Killua dan Kurapika hanya tertawa.

Kurapika : Jadi, selama seminggu tanpa makan apapun, apa benar kau tidak apa-apa?

Lucia : Ya (tersenyum)

Killua : Apa kalian takut padanya sekarang?

Kurapika : Bohong kalau kami bilang tidak. Tapi, aku bisa mengetahui dan merasakannya, kalau Lucia tidaklah jahat dan berbahaya (tersenyum)

Lucia : Terima kasih, Kurapika-san. Tenang saja, aku tidak akan meminum darah sembarangan kecuali kalian memberikanku dengan suka rela (tersenyum)

Leorio : *berdeham* Ya, pokoknya sekarang kita adalah teman dan satu tim!

Lucia hanya mengangguk lalu tersenyum.

Killua : Terus, setengahnya lagi kau mau kasih ke siapa?

Lucia : Hm, mungkin dia (menunjuk ke Illumi)

Killua : Eh?! Hisoka?! (tersentak)

Leorio dan Kurapika juga ikut tersentak.

Lucia : Bukan! Tapi peserta yang disebelahnya!

Killua : Oh, peserta aneh yang kau ajak bicara waktu itu ya? Jadi, kau berteman dengannya sekarang?

Lucia : Iya, tapi tidak bisa dibilang berteman juga. Hehe.. Kalau begitu aku ke sana sebentar ya (pergi)

Killua tidak mengenali sosok Illumi yang sekarang dan membiarkan Lucia pergi begitu saja. Mereka bertiga kembali menikmati telur mereka.

Lucia mendatangi ke tempat Illumi dan Hisoka yang juga berdiri agak jauh dari semua peserta berada.

Lucia : Aniki, ini... (memberikan setengah telurnya lagi ke Illumi) Kau suka telur, kan? (tersenyum)

Illumi menerimanya. Hisoka hanya menatap Lucia sambil tersenyum licik.

Hisoka : Punyaku?

Lucia : Tidak ada (pergi)

Hisoka : Ah~ Dia sangat dingin, sama sepertimu Illumi...

Illumi mengabaikan Hisoka dan hanya menikmati telurnya.

**********************************

Todo dan para peserta yang gagal hanya diam melihat yang lainnya menikmati telur mereka. Gon datang menyapa Todo dan membawa setengah telurnya ke Todo.

Gon : Hei, Todo-san.

Todo : Eh? (menoleh ke Gon)

Gon : Mau coba sedikit?

Menchi tersenyum melihat kebaikan hati Gon yang mau berbagi ke Todo.

Todo : Enak! (tersentak)

Menchi : Sekarang kau mengerti, kan? Kau bisa merasakan nikmatnya petualangan dan seberapa enak sesuatu yang bisa dirasakan. Kami mempertaruhkan nyawa kami untuk itu (tersenyum)

Todo akhirnya mengakuinya, kalau dia tidak ada apa-apanya. Sekarang dia merasa sangat malu.

Todo : Baiklah, aku akui kalau aku gagal tahun ini. Tahun depan aku pasti akan kembali lagi! (menunduk memberi hormat)

Dari sini semua peserta mempelajari, tak perduli kau seorang Hunter citarasa, BlackList Hunter atau Hunter apa pun itu. Untuk memanggil dirimu sebagai seorang Hunter, kau harus membutuhkan keberanian, ketanggungan, banyak usaha, keterampilan dan pengalaman, juga dengan kebutuhan untuk menentukan ke hendak diri sendiri.

Sekarang sisa peserta ujian yang tersisa adalah tinggal 52 orang lagi.

*********************************

Malam pun tiba. Setelah selesai memakan telur, ujian tahap kedua pun selesai juga. Semua peserta ujian kembali menaiki pesawat balon udara. Lucia dan teman-temannya terbang melewati hutan dan langit yang penuh dengan bintang menuju ke tempat ujian tahap ketiga.

Sekarang semua peserta yang lulus berkumpul di satu tempat di bagian luar pesawat dan mendengarkan penjelasan Netero dan Beans, sekretaris pribadinya Netero dengan sesakma.

Netero : Perkenankan aku untuk memperkenalkan diri pada ke-52 peserta yang tersisa. Namaku Netero, pimpinan dari komite pemilihan ujian Hunter untuk tahun ini.

Beans : Saya sekretarisnya, Beans.

Netero : Pada awalnya, aku berencana untuk menampakkan diri pada ujian tahap akhir, tapi setelah aku ada disini...

Netero memerhatikan para peserta ujian. Semua peserta hanya tersenyum bangga. Mereka merasa percaya diri dengan kemampuan mereka masing-masing sekarang. Netero melanjutkan perkataannya.

Netero : Aku suka perasaan tegang di udara seperti ini!

Killua menguap lebar. Lucia sedikit menyenggol Killua dan Killua membalasnya dengan menyeringai. Netero kembali melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong tadi.

Netero : Jadi aku berpikir untuk berkeliling, selama sisa perjalanan ini. Hohoho...

Beans : Eh, kita dijadwalkan akan tiba pada tempat tujuan kita besok, pukul 8 pagi. Kalian juga bisa menikmati makan malam yang sudah tersedia di tempat makan dan pesawat ini juga ada sebuah cafe kecil, jadi kalian bisa menikmati meminum kopi maupun teh. Kalian juga diperbolehkan untuk beristirahat. Dengan kata lain, kalian bebas melakukan apapun sampai kalian dihubungi kembali.

Semua peserta sudah mulai bubar dan mencari kegiatan masing-masing.

Killua : Baiklah, Gon! Kita jelajahi isi balon terbang ini! (semangat)

Gon : Ayo! (semangat) Lucia, gimana?

Lucia : Hmm, aku akan menyusul kalian nanti (tersenyum)

Killua : Baiklah, kalau ada apa-apa, panggil aku lewat telepati kapanpun itu, ya!

Lucia : Baik! (tersenyum)

Killua dan Gon sudah pergi dengan penuh semangat.

Leorio : Anak-anak yang selalu bersemangat ya. Bagaimanapun aku tetap saja kekurangan tenaga (lesu)

Kurapika : Memang benar (lesu)

Lucia : Pfft. Itu namanya kau sudah mulai tua, paman.

Leorio : Haa, apa?

Lucia : Tidak (tersenyum)

Lucia melihat Illumi dan Hisoka masuk ke dalam.

Lucia : Kalau begitu, aku duluan ya. Sampai jumpa nanti. Nikmati waktu kalian ya (mengikuti Illumi dari belakang) Oh ya! (berbalik)

Kurapika dan Leorio : Ya?

Lucia : Berhati-hatilah dengan perkataan Tonpa-san ya. Jangan sampai kalian ditipu olehnya lagi. Bye... (pergi)

Leorio : Tenang saja, itu tidak akan terjadi! (tersenyum)

Leorio dan Kurapika juga mulai berjalan masuk ke dalam.

Kurapika : Aku punya satu pertanyaan...

Leorio : Hm, apa itu?

-Bersambung-


Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C21
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk