"kakak lansung pulang aja,gue ingin belajar bentara..."ujar kay pada kedua kakaknya tersebut.
"ngapain"tanya ray yang entah kenapa sedikit khawatir,tapi tidak menunjukkan lewat ekspresinya.
"pacaran dengan tante-tante yang belanja di sana"jawab boy asal yang sukses membuat orang yang sedang di bicarakan kesal"ya belanja lah kak,pertanyaan lo itu terlalu enggak logis lah"
tiba-tiba al dan el datang dan menghampiri mereka bertiga yang sudah menunggu di depan mobil.mereka pun segera masuk ke dalam mobil.sedangkan kedua kakak mereka naik motor mereka masing-masing.
sebenarnya kay malas mengajak kedua adik kembarnya ke supermarket.tapi daripada mengizinkan mereka pulang di bonceng kedua kakaknya,lebih baik mereka ikut dengannya,setidaknya mereka bisa membantunya membawa belanjaan.
di tempat lain....
bel sudah bunyi 4 menit yang lalu.menampakkan kelas sudah hampir kosong karena murid-murid sudah keluar untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
alia membereskan semua buku-bukunya kemudian memasukkannya ke dalam ransel pink miliknya.bersiap untuk pulang.tapi tiba-tiba pergerakannya terhenti karena suara ponselnya yang bergetar.dengan kecepatan kilat,mengambil ponselnya tersebut.
sebuah senyuman tercipta di wajah cantiknya,saat melihat siapa orang yang mengirimkannya pesan.
my father
sayang,maaf kang papa nggak bisa jemput kamu hari ini...
tapi papa janji,lain kali papa akan jemput,tapi tidak untuk sekarang...
maaf kang papa ya,karena enggak bisa napatin janji papa.
I LOVE YOU SAYANG.
senyuman manis itu perlahan pudar,tergantikan dengan ekspresi kecewa dan mata yang mulai berkaca-kaca.
"papa enggak pulang lagi"liriknya pelan mulai menghapus butiran bening yang entah sejak kapan mengalir.tapi dengan cepat iya menetralkan emosinya, berusaha tersenyum dan tegar.
"lia,pulang bareng, yuk."ajak susy pada alia tiba-tiba.
mendengar itu alia tersenyum pada sahabatnya itu"kalian duluan aja deh,gue ada urusan"
hana menaikkan alisnya"serius?? perlu kita temenin nggak?!"mendengar itu,orang yang ditanya hanya menggeleng"tidak perlu,kalian pulang duluan aja"
mendengar itu,mereka hanya menggu.
"hmm ya udah,kami duluan ya!"ujar hana sembil menepuk pundak alia pelan.sedangkan alia menganggu sembari tersenyum.
"Gue duluan ya,mau ke rumah pacar gue sebenarnya.katanya udah pulang"ucap sana tersenyum lebar pada ketiga sahabatnya.
mendengar itu membuat mereka tersenyum,"cieee yang udah baikan"
"hehehe ya akhirnya,btw gue pulang dulu ya,kalau ada apa-apa.telpon gue ok"pamit sana ke pada sahabatnya.
"bener-bener tu anak,bucin banget"sedangkan yang mendengar omelan suzy hanya terkekeh"ya,namanya juga lo belum rasain! mungki saja saat lo akan seperti sana saat ada di posisinya?!"
"tidak ada nama pacaran di kamus gue han"ucapnya kemudian melanjutkan"yang ada cuma 'kalau dia serius,temui orang tua gue'"
sedangkan hana dan alia yang mendengar itu hanya terkekeh."iya iya,gue percaya...eh,lia aku pulang dulu yaa, ayo zy"
"iya dedek ku yang masih polos,lia kami pulang dulu ya"ucap suzy memeluk alia sebentar kemudian berlari.
"hm, hati-hati"
"iya,bye bye princess,hanaaaa... tunggu gueee"teriak suzy karena di tinggal hana yang sudah menjauh.
melihat itu,alia hanya menggeleng-geleng kan kepalanya.
senyuman alia memudar saat melihat ke-3 temannya pergi.alia mengambil ranselnya,lalu pergi meninggalkan kelas menuju lantai satu.
bukan untuk pulang,melainkan iya melangkah kan kakinya menuju ruangan olahraga.setelah sampai,dengan kesal,iya menyimpan ranselnya di semparan tempat.tampa mengganti seragam,alia mengambil bola basket kemudian memainkannya dengan kasar.
saat moodnya yang seperti ini dia butuh pelampiasan,maka dari itu alia melampiaskan dalam permainan basket.alia terus menerus memantulkan bola,berlari,dan melempar bola masuk ke dalam ring.rambutnya yang terkuncir kuda membuat mengikuti permainannya.
slip time
saat akan mematikan mesin mobilnya,al malah keluar lebih dulu.iya bersandar di pintu mobil lebih dulu,menunggu kedua saudaranya keluar dari mobil.sembari memainkan ponselnya.
hingga matanya tidak sengaja melihat orang yang sudah sangat lama iya rindukan.
"mama"guman al.
tampah buan-buan waktu lagi,segera al memasukkan ponselnya ke saku celana.iya menoleh ke kanan kiri ,mencoba mencari celah untuk menemukan jalan yang terlihat banyak kendaraan berlalu-lalang.
dan akhirnya...
TIK
BRUK
suara dorongan yang mendorong al,al selama dengan orang yang mendorongnya tersebut. al tidak bisa ingat dengan jelas,karena kejadian itu terlalu cepat.yang iya ingat adalah,sekarang iya ada di pinggir jalan dengan seseorang yang sudah kembali duduk setelah terjatuh secara tidak elit tadi.
"kak ray!"
kay dan el buru-buru keluar dari mobilnya,sedangkan boy turun ke motornya membuka helen kemudian berlari ke arah ray dan boy.
terlihat al masih syok sedang ray mengusap rambut sang adik karena terlalu gengsi memeluk al di depan umum.sedangkan al yang mulia sadar tiba-tiba memeluk kakaknya dengan erat.iya tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang yang berlalu lalang.
"kalian enggak papa?!"tanya boy yang baru sampai.
sedangkan orang yang di tanya hanya diam menenangkan adik polosnya tersebut.setelah merasakan al mulai tenang, dan melonggarkan pelukannya.baru iya memulai percakapan.
"al,harus berapa kali sih kakak bilang? kalau nyebrang itu lia-lia dulu, jangan asal nyerang aja,bahaya! hampir aja ke tabrak lagi?"
"mama"mendengar ucapan al membuat mereka diam,sedangkan ray menarik nafas berat kemudian menatap adiknya intens."al dengerin kakak, mama udah enggak ada!"
setelah mengucapkan itu, ray pun berdiri. kemudian ikut membantu al untuk berdiri, sedangkan ke tiga saudaranya menatap sayup.dan ray benci situasi ini.
"al"pagil kay.
"beneran kak,tadi ada mama di pinggir sana"jawab pelan.
"iya,kakak percaya"
kemudian el pun membantu al untuk masuk ke mobil kembali,sedangkan mereka bertiga masih berdiri mematung di tampaknya.
"kak, lo enggak papa kan?"tanya boy memastikan,sedangkan orang yang di tanya hanya mengagung kemudian menatap kay"sini daftar belanjaannya"
mendengar itu membuat kay ingin protes, tapi buru-buru ray memotongnya"mending lo, antarin al pulang! sepertinya dia masih syok."
"lah,lo kak?"tanya boy,begitupun dengan kay.sepertinya keberatan dengan usulan ray barusan.
"Gue enggak papa,mending lo boy ikut mereka pulang! gue takut,terjadi apa-apa"mendengar itu membuat boy memicinkan matanya.sedangkan kay sudah bisa tebak apa yang akan di katakan kakak sulungnya.
"lah,enggak bisa gitu dong! gue harus ikut dengan lo"kekeh boy.
"ya,boy mending lo pulang sama mereka!"ray sudah mulai kehilangan kesabaran karena adik laknatnya tesebut.tapi tiba-tiba kay menyerahkan note belanjaan,kemudian menarik leher baju bagian belakang boy menuju parkiraan.
"kay kenapa lo tarik gue?!"
"udah kak,lebih baik turuki di banding kak ray mengamuk"
"emang lo enggak khawatir?"
"ya pasti gue khawatir,siapa si yang enggak khawatir dengan keadaan kakaknya yang hampir ke tabrak?!"
"terus?"
"tapi masalahnya,ini kak ray! dan gue yakin bahwa kak ray kuat"ucap kay tersenyum,mulai membuka pintu mobil bagian kemudinya"udah, lebih baik kita pulang"
"iya,iya bawel"setelah mengatakan itu,boy pun memasang helennya kembali.sedangkan kay sudah menyalahkan mesin mobilnya.
setelah kepergian ke empat adiknya,iya pun mulai menyebar menuju supermarket yang ada di seberang jalan.
spik time
ray mengacak rambutnya frustasi,bagaimana tidak? banyak tatapan dari tante-tante genik yang sedang mengambil beberapa bahan.yang pasti,banyak yang mengambil fotonya secara diam-diam entah untuk apa.dan itu sukses membuat ray risih.
seperti sekarang ini,ada seorang tante-tante yang berumur sekitar 30-an, berpura-pura berjinjik untuk mengambil tepung terigu yang ada di rak paling atas.sesekali tante-tante itu menatap ray, berharap pemuda itu mau membantunya.
ray mendengus kesal,iya tidak bodoh bisa tertipu dengan tante-tante modus tersebut.dia pikir ray berondon apa.dia jadi heran,enggak di sekolah,di jalan,bahkan di supermarket pung ada saja orang yang caper dengannya menggunakan cara 'receh' seperti itu.
mata ray tidak sengaja menatap ke bawah,kemudian tercipta senyum licik di sudut bibirnya.kemudian iya pung menghampiri tante itu.
"permisi tante"ucap ray sopan.
"ah,iya! jangan panggil 'tante' panggil aja bunga.aku masih enggak tua banget sih,oiya apa kamu mau minta nomor terpotong kuh???"tanya wanita itu dengan ke pd an.
seketika ray ingin rasanya mual mendengar ucapan tante tersebut.
"nggak kok tan,cuma mau kasih saran.lebih baik tante ambilnya tepung terigu yang sudah di rak nomor satu,lebih mudah di gapai dengan merek yang samar kok tan?!"setelah itu,ray pun dengan sopan pamit dengan tante tersebut.sedangkan si wanita tersebut tercengang menutup mukanya menahan malu karena ketahuan modus.
....
setelah jam berputar-putar tidak jelas.akhirnya ray berhasil mengumpulkan semua bahan-bahan yang ada dalam note yang di tulis kay.ray menyimpan note itu ke dalam saku jaketnya,lalu mendorong troli yang berisi berbagai jenis bahan makanan menuju meja kasir.
untung supermarket tidak terlalu ramai hari ini.jadi ray tidak butuh waktu lama untuk mengantri. setelah membayar semua belanjaannya,iya meneten dua bua kantung plastik menuju taksi online yang sudah iya pesan.
setelah memberikan alamat dan memasukkan semua belanjaannya ke dalam bagasi mobil.dengan senang hati supir taksi online tersebut membantunya.kemudian tampah menunggu lama lagi,ray dengan taksi tersebut meninggalkan halaman supermarket,dan berbaur dengan para pengendara lainnya.
di sekolah...
sudah 30 menit alia bermain,tapi tidak ada tanda-tanda iya akan berhenti.rasa lelahnya tidak sebanding dengan rasa kecewa pada papanya yang ingkar janji.awalnya,alia memakluminya berpikir positif bahwa papanya bekerja untuknya.tapi,ini sudah sekian kalinya papanya ingkar janji.dan sekarang iya bener-bener tidak bisa memakluminya lagi,sama sekali tidak bisa.iya bener-bener kecewa,sungguh alia sekarang tidak bisa berfikir jernih.rasa kecewanya lebih mendominasi saat ini.
"AAAAAAARRRRRKKKKKKHHHHHHHH"teriak alia dengan kesal, lalu melempar bola ke sembarang arah.iya bener-bener seperti orang kesetanan saat ini.dengan perlahan tapi pasti,alia merebahkan tubuhnya ke matras yang adah di pinggir.iya tidak peduli jika adah orang yang melihatnya,yang pasti iya bener-bener lelah efek bermain basket lupa waktu.
nafasnya memburu,rambutnya acak-acak akibat keringat.matanya mulai memberak karena kelelahan begitupun dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.
samar-samar alia mendengar suara lanka kaki seseorang.gadis tersebut tidak peduli,yang iya rasakan saat ini adalah sangatlah lelah tidak sadar, sudah berapa waktu iya habiskan untuk berbaring.
lalu tiba-tiba...
"menyedihkan!!!"ucap seseorang dengan datar,dengan malas alia membuka kedua matanya memastikan siapa pemilik usura yang familiar itu.tapi dengan tidak percaya saat melihat siapa orang tersebut.tampah sadar iya tiba-tiba duduk menatap orang itu tidak percaya.
"L-lo...??"tunjuk alia pada orang itu tidak percaya.
"ch,merepotkan"ucapannya dengan nada dingin dengan pandangan merendahkan.seolah alia adalah mahluk rendahan yang pernah iya temukan.
"kok lo ada di sini???"tanya alia masi dengan wajah terkejut dan tidak percaya.sedangkan orang yang di tatap hanya menatapnya datar.