Budayakan & Comment
Sorry For Typo
03Juni20
Jimin menatap Jungkook yg saat ini terlelap di sampingnya, sudah berminggu-minggu mereka tidak tidur bersama namun tadi malam, setelah semua pengakuan cinta jungkook kepada Jimin perasaan hangat kembali menyelimuti.
Baru saja pertengkeran-pertengakaran yg lampau terjadi namun hanya dalam waktu 1 malam jimin memberikan kembali perasaan cintanya kepada jungkook. Apa ia merasa terlalu mudah untuk di takhlukan?
Mereka menghabiskan sepanjang malam dengan uraian air mata, kecupan-kecupan halus dan keringat yg ikut mengucur menjadi saksi rasa sakit dan nikmat menjadi satu.
Semalam tadi mereka kembali menyatu, suara desahan yg sudah lama tidak menggema di kamar tersebut, tadi malam kembali menyerukan nama jungkook dan jimin bergantian, mereka bercinta dengan penuh kehangatan, kerinduan dan penyesalan menjadi satu, untuk kali ini mereka melunturkan ego masing-masing.
Jimin memejamkan mata setelah melihat gerak-gerik jungkook seperti akan bangun dari mimpi indahnya, detak jantung jimin berpacu sangat kencang mungkin jika sadar jungkook bisa mendegarkan suara detak jantungnya.
Jungkook membuka mata beratnya, benar-benar sembab mata itu karena menangis semalaman. Pemandangan pertama yg ia dapatkan adalah lukisan wajah istri tercintanya Jeon Jimin. Mata indah itu tertutup rapat, jungkook mengamati setiap bagian dari wajah istrinya.
Seperti jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yg sama, Jungkook menyibak selimut tipis yg menutupi tubuh mereka. Jungkook lebih gemar memandangi tubuh bugil jimin, kulit putih dan halus. Tunggu kulit mulusnya tak seindah sebelumnya karena ada luka jahitan yg akan terus membekas tanpa bisa luntur.
Jungkook memandangi luka jahitan di tubuh jimin tersebut, lukanya sudah mulai membaik tapi mungkin yg tak baik adalah orang yg meliki tubuh tersebut. Sang dominan mengamati luka ditubuh sang istri dan dengan hati-hati ia membelai sudut luka tersebut.
"Apa ini sangat menyakitkan sayang?"
"Aku juga memiliki banyak jahitan di tubuhku, tapi kenapa luka di tubuhmu membuatku sangat sedih"
"Kau juga pernah mendapatkan jahitan ketika melahirkan jungmin tapi bekas itu sudah hilang. Aku sangat ingat jahitan itu ada di perut bagian kiri diatas pusarmu"
"Tapi luka jahitan yg kau dapatkan sekarang seperti sayatan yg tak akan hilang bekasnya bahkan ketika luka ini sembuh"
Jungkook bermonolog dengan dirinya sendiri, ia sangat terlihat sedih menatap tubuh jimin yg begitu kurus dan sekarang tercoreng luka itu. Jungkook mengecup setiap bagian di tubuh jimin dan juga mengecup luka tersebut. Rahim istrinya yg di katakan telah rusak namun ia masih percaya akan datangnya keajaiban.
Jungkook mulai mengusik sang istri yg tak kunjung bangun, apakah jimin sangat lelah? Akhirnya jungkook menghentikan tindakan nakalnya lalu bersiap bangkit untuk membersihkan diri. Di ciumnya singkat bibir jimin sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi.
★★★★★★★
Jungkook duduk manis di dalam kamar Yoongi, seharian ini Yoongi hanya mengurung diri sepertinya ia merajuk karena kejadian semalam. Sekarang namja mungil itu sedang diam seribu bahasa. Jungkook menatap Yoongi dengan lembut sementara Jeoni masih tertidur damai.
"Apa kau marah?"
"Menurut mu?"
"Maaf Yoongi, kau tahu jika jimin adalah hidupku, aku bisa gila tanpa dia"
"Kau ingin aku mendengarkan pernyataan cintamu?? Kau ingin membuatku sakit hati?"
"Tidak seperti itu sayang. Yoongi maaf mungkin aku bisa memberikan segalanya untukmu dan Jeoni tapi jika itu hatiku maka aku minta maaf karena hatiku seutuhnya milik jimin"
Yoongi menatap Jungkook penuh kemarahan, hampir satu tahun mereka hidup bersama tapi jungkook tidak sedikitpun memberikan hatinya kepada Yoongi. Yg ada di otaknya hanya jimin dan jimin saja.
"Yoongi... apa kau akan marah jika aku mengakui jimin?"
"MWO???? KAU,,, SADARLAH JEON JUNGKOOK!?"
"Aku sangat sadar sayang. Maaf kali ini aku tak ingin kehilangan jimin lagi. Maafkan aku Yoongi, aku akan terus menjagamu tapi jika kau ingin berpisah dariku maka aku akan menerima semuanya"
"YA!!! JEON JUNGKOOK!!!!"
Jungkook menutup pintu kamar yoongi tanpa menghiraukan panggilan eomma Jeoni tersebut. Keputusannya sudah bulat dan tak ada yg bisa melarangnya.
Yoongi menitikan air mata menatapi kepergian jungkook dari kamarnya, jika saja kakinya masih sehat maka ia akan berlari memeluk jungkook untuk mencegah apa yg di lakukan suaminya itu.
Karir jungkook benar-benar akan hancur jika benar sang dominan akan mengakui jimin. Yoongi merasa posisinya sangat terpuruk, seharusnya ia memang tidak masuk kedalam rumah tangga jungkook dan jimin.
Yoongi mengingat kembali kejadian masa lalu, ketika mereka menjadi rekan dalam drama baru yg di bintangi Jungkook dan Yoongi, rating drama tersebut mencapai puncak tertinggi. Sebelumnya Yoongi sudah mendengar rumor bahwa lawan mainnya adalah aktor tersohor dan sangat di cintai warga korea.
Untuk pertama kalinya Yoongi bertemu dengan aktor terkenal itu, benar-benar tampan dan sangat memikat hati. Yoongi jatuh cinta kepada jungkook pada pertemuan pertema mereka. Ia bersyukur di pertemukan dengan jungkook dalam drama yg di dapatkannya.
Beberapa kali ia mendengar jungkook sedang asik menelpon dengan seseorang dengan nada suara lembut dan penuh cinta, seperti seorang pacar yg sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan pernah satu kali Yoongi mendapati Jungkook memakai sebuah cincin di jari manisnya. Sepertinya jungkook lupa melepaskan cincin kawinnya ketika akan syuting.
Harapan Yoongi mulai berguguran karena ia menyadari jika jungkook kemungkinan sudah memiliki seseorang di hatinya, namun pikiran kotor merasuki otak Yoongi, ia mendapatkan kesempatan untuk menggoyahkan pertahanan jungkook di malam ketika diadakannya pesta terakhir dari drama yg mereka bintangi.
Pesta tersebut merupakan akhir dari segala kerja sama antara dirinya dan Jungkook, saat itu semua orang benar-benar merayakan ke suksesan drama "Loving Me" dan jungkook sudah dalam keadaan mabuk berat.
Yoongi memanfaatkan keadaan tersebut. Ia hanya berniat untuk bersetubuh dengan jungkook walau hanya satu kali saja, namun ternyata yg ia lakukan malah membuahkan hasil dan saat ini telah terlahir sebagai Jeoni.
Pada malam yg berkesan bagi Yoongi itu, dimana ia merasa di cintai dalam waktu singkat oleh seorang Jeon Jungkook. Tapi di setiap hentakan yg di lakukan jungkook pada tubuh Yoongi yg di serukan olehnya hanyalah nama seseorang.
"Jiminahh... ahh sexy"
"Jeon Jimin.."
"Kau luar biasa sayang ah"
"Jiminahhh"
Nama itu masih terngiang jelas di otak Yoongi, ternyata Jimin adalah istri dari Jeon Jungkook, bahkan dalam keadaan tidak sadarpun ia akan menyebutkan nama istri pertamanya itu.
Yoongi menangis terisak, bagaimana dengan nasibnya sekarang?? Apa tuhan menghukumnya karena perbuatan kotor yg dulu ia lakukan. Sepertinya yoongi benar-benar menjadi racun bagi dirinya sendiri.
★★★★★★
Bruukkkk!!
"YA!!!! Jeon Jungkook, mau pikir agency ini hanya sebuah lelucon??? Pakai otakmu tuan aktor" manager jungkook memukul meja yg ada di ruang kantor.
"Aku mohon maaf Hyung"
"Kau bisa menghancurkan masa depan kita Jeon Jungkook!"
"Tapi aku juga berhak untuk kebahagian keluarga ku Hyung. Aku bukan robot. Aku mempunyai akal dan hati"
"Aku menolaknya. Aku tidak akan menyetujui hal tersebut Jeon Jungkook!"
"Maaf Hyung, aku tidak sedang meminta persetujuan darimu tapi aku mengatakan keinginan yg akan kulakukan. Jika kau tak setuju sekalipun aku akan tetap melakukan hal tersebut. Permisi hyung"
Jungkook meninggalkan ruangan managernya yg saat ini terlihat frustasi, bagaimana ia akan menghadapi CEO agency mereka jika saja Artis andalan mereka itu akan melakukan kekacauan.
Jungkook berjalan santai di tengah gedung mewah tersebut, ia juga menyapa beberapa rekan sesama artis lainnya, style jungkook hari ini juga sangat mempesona, senyum indah juga menghiasi wajahnya yg semakin terlihat tampan tersebut.
Jungkook memasuki sebuah ruangan besar atau bisa di sebut aula di dalam gedung tersebut. Hari ini ia akan di wawancarai oleh reporter-reporter kebanggaan korea karena jungkook sudah mendapatkan penawaran untuk membintangi sebuah drama dari penulis naskah yg amat terkenal.
CEKLEK
Jungkook membuka pintu ruangan tersebut dan membungkuk memberikan hormat kepada semua yg hadir di sana, semua sorot dari kilatan cahaya camera mengikuti setiap langkah jungkook hingga berada di atas altar tempat ia akan duduk dan memberikan pendapatnya terhadap sebuah drama yg di tawarkan.
Acara tersebut akhirnya di mulai, jungkook menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yg berkaitan dengan peran yg di tawarkan kepadanya, ia tidak sepenuhnya menerima ataupun menolak, jungkook hanya terlihat antusias saja tapi juga tidak terlalu berharap karena pasti banyak aktor tampan atau pendatang baru yg mengingkan tempat di drama tersebut.
"Terima kasih untuk semua yg hadir diacara meeting drama terbaruku. Aku berharap kalian semua pulang dengan selamat" jungkook mengucapkan salam perpisahan setelah acara itu berakhir.
"Terima kasih Jungkook-ssi. Apa kami masih boleh bertanya?? Tapi ini di luar konten kita"
"Silahkan reporter Kim"
"Bagaimana keadaan Yoongi??" Camera yg sebelumnya sudah tersimpan kembali di keluarkan oleh reporter lainnya.
Jika berhubungan dengan topik kehidupan aktor terkenal tersebut maka semua akan antusias dan siap mengulik semua fakta yg ada.
"Yoongi sudah lebih baik. Ah apa aku umumkan saja sekalian?"
"Masalah apa Jeon Jungkook-ssi"
"Sebenarnya aku mengadakan konferensi pers tentang Rumah tanggaku"
"Mwo??" Semua orang di ruangan tersebut seketika menjadi riuh mendengar ucapan Jungkook
"Lebih baik aku katakan sekarang saja"
Lampu camera sudah siap menyoroti Jungkook dan siap mendengarkan pernyataan yg akan di sampaikan namja tampan tersebut.
"Sebelumnya aku sangat meminta maaf kepada seluruh warga korea. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang serta dukungan kalian selama ini.tanpa kalian aku bukanlah siapa-siapa. Setelah pengakuanku ini mungkin karirku akan hancur dan semua orang akan membenciku tapi lebih baik aku kehilangan ketenaran ini dari pada harus kehilangan seseorang yg amat berarti bagi hidupku"
Aula tersebut semakin ramai setelah mendengarkan perkataan Jungkook. Sang manager yg berada di ruang tersebut sudah mulai khawatir dengan arah pembicaraan Jeon Jungkook. Para staff yg membantu acara meeting drama itu kini panik bukan kepalang. Apa yg akan di ungkapkan Jeon Jungkook??
Jungkook mau ngapain yah??
Bersambung
Anyeonghaseo yorobun
Selamat membaca
Selamat makan malam
Selamat istirahat
Terserah kalian ajjah
Gw mau makan dulu... anyeong
QaraTanjung