"Seharusnya mulut gua itu berada disini kan?" tanya Cold Flame.
"Ya, disekitar sana," Hawk menunjuk kearah tebing.
"Bagian ini warnanya sedikit lain dari batu disekitarnya," Smith Master berkata setelah memperhatikan tebing itu.
"Kau benar, apakah ini ulah Arthlen?" kata Cold Flame.
"Ya, atau mungkin ini suatu ⸢Quest⸥ baru. Kita belum menjelajah gua ini cukup dalam. Mungkin didalamnya ada monster dengan level tinggi, ⸢Boss⸥ atau bahkan ⸢Dungeon⸥," kata Hawk.
"Ya, aku belum mendapat info mengenai ⸢Dungeon⸥ level 15 disekitar ⸢Darbo Kingdom⸥. Tapi, belum ada notifikasi juga mengenai pemain yang menyelesaikan ⸢Dungeon⸥ itu," Cold Flame berkata.
"Kalau tembok ini dibuat dari ⸢Skill⸥, apa yang akan terjadi jika kita menyerangnya?" tanya Smith Master.
Hawk melihat kebelakang, beberapa penonton yang penasaran mengikuti mereka ikut terdiam mengamati mereka.
"Hai, teman-teman," kata Hawk, "bisakah kalian mundur sebentar. Kami akan melakukan sesuatu dan kami tidak ingin kalian terkena dampaknya," lanjutnya.
"Kau tidak bisa melukai kami di area ini, jadi biarkan kami disini," salah seorang dari mereka berkata dan dilanjutkan dengan persetujuan dari yang lain.
"Kau benar," Hawk melihat kearah tebing itu lagi, "Tapi jika tebing ini runtuh, apa kah itu dianggap serangan dari kami?"
Alam sekitar di ⸢World of Kalayan⸥ juga bisa memberikan ⸢Damage⸥ pada pemain. Pemain bisa terluka saat terjatuh, tenggelam atau terkena pohon yang rubuh. Hal itu membuat pemain dapat memanfaatkan medan sekitar untuk keuntungannya saat bertarung.
Para pemain yang mengikuti Hawk saling berdiskusi satu sama lain, beberapa dari mereka memutuskan untuk mundur sedikit dan beberapa tetap pada posisinya.
Hawk mematikan suara pada siaran langsungnya sehingga penontonnya tidak bisa mendengar apa yang akan dia bicarakan.
"Cold Flame, apa kau memiliki sesatu yang bisa menghalangi pandangan mereka?" tanya Hawk setengah berbisik.
"⸢Smoke Bomb⸥ ini bisa melakukan itu,"
"Bagus. Aku dan Smith Master akan menyerang tembok bagian ini. Jika tembok ini hancur lemparkan ⸢Smoke Bomb⸥ itu kebelakang untuk menghalangi pandangan yang lain."
"Ada apa dibelakang tembok ini?" tanya Smith Master.
"Jika dugaanku tepat, akan ada masalah jika orang lain tahu apa atau siapa yang ada dibelakang sana,"
Hawk melihat kearah Smith Master dan menganggukkan kepalanya. Mereka mengeluarkan ⸢Skill⸥ mereka kearah tebing yang memiliki warna yang berbeda dari yang lainnya dan Cold Flame melemparkan ⸢Smoke Bomb⸥ kebelakang mereka.
Bagian tebing yang menghalangi mulut gua menghilang. Terlihat siluet dua orang dari dalam gua tersebut. Hawk mematikan siaran langsungnya dan berteriak.
"Tutup gua ini kembali!"
Sebuah tembok muncul dibelakang Hawk dan ⸢Party⸥nya, mengurung mereka didalam gua bersama dua siluet misterius itu.
"⸢Skill⸥ dari ⸢Earth Magic⸥?" gumam Cold Flame.
"Sepertinya begitu," kata Smith Master.
Hawk melakukan inspeksi kepada salah satu orang didepannya.
Nama: Jupiter
ID: 597631521679
Guild: Twilight Paradise
----------------------------------------
"Si… siapa kalian?" Jupiter terlihat sedikit terkejut.
"Panggil ketua kalian atau siapapun yang bertanggung jawab atas tempat ini. Bilang sama dia kalau Hawk ingin bertemu."
Jupiter dan temannya, Darksword saling melihat. Darksword kemudian melakukan panggilan kepada seseorang. Tidak lama, mereka membiarkan Hawk dan yang lainnya masuk lebih dalam. Disana mereka bertemu dengan seorang ⸢Rabba⸥ pria, ras setengah manusia setengah kelinci, dengan busur ditangannya sedang berdiri melihat beberapa pemain lain bertarung melawan tiga ⸢Cliff Bear⸥.
"Bagaimana kalian mengetahui tempat ini?" tanya ⸢Elf⸥ tersebut.
Hawk hampir tertawa mendengar pertanyaannya. Ada kemungkinan kalau Hawk bukan yang pertama menemukan tempat ini, tapi kalau memang mereka sudah lama menemukan tempat ini dan menutupnya, maka Hawk tidak mungkin menemukan tempat ini.
"Bukankah diawali perkenalan lebih baik? Aku Hawk, ini temanku, Cold Flame dan Smith Master,"
"Hawk? Tidak pernah dengar. Aku Rabbit Hood, deputi dari ⸢Guild⸥ Twilight Paradise. Apa tujuan kalian kesini? Oh iya, ⸢Guild⸥ kami sedang tidak melakukan perekrutan jadi jika itu tujuan kalian, silahkan keluar."
Cold Flame hampir tersulut emosi namun Hawk menahannya.
"Oke Rabbit Hood, aku rasa kau bukan yang menemukan tempat ini, mungkin ini perintah dari ketua ⸢Guild⸥mu. Apakah dia disini? Aku rasa kalau ada dia maka aku tidak ada urusan denganmu," kata Hawk.
"Kau pikir kau bisa bertemu dengan ketuaku? Kau sudah ada didalam gua ini. Kau pikir aku tidak bisa menghalangimu untuk keluar?"
Mulut dari gua ini tidak terlalu besar. Sistem di ⸢World of Kalayan⸥ tidak membiarkan pemain menembus pemain lainnya sehingga jika Jupiter dan Darksword menghalangi mereka, maka mereka tidak akan bisa keluar dari gua ini.
"Kau tidak memblok pesan dari pemain lain kan?" tanya Hawk.
Sebelum Rabbit Hood bisa menjawab, Hawk mengirim tautan berisi alamat web ke halaman forum tempat dia menulis tentang gua ini.
"Apa kau yakin Twilight Paradise tidak menemukan gua ini dari postinganku?" tanya Hawk.
"Hah! Apa peduliku? Salahmu tidak melakukan eksploitasi pada tempat ini dan malah membagikannya," kata Rabbit Hood.
Sebuah alamat web kembali terkirim ke pesan Rabbit Hood, "Itu adalah alamat menuju Fiery Eye milikku yang sedang melakukan siaran langsung. Aku sengaja mematikannya untuk menjaga nama baik siapapun yang melakukan eksploitasi gua ini."
"Kau lihat? Bahkan saat siaran langsung ini kumatikan, masih ada 8.000 orang disana. Apa yang akan terjadi jika aku memberi tahu siapa yang menutup gua ini? Oh iya, aku tidak tahu alasan kalian apa namun, aku bisa menebak jika kalian bisa meminta anggota kalian melakukan hal ini artinya kalian memiliki sumber daya yang besar. Jadi, ⸢Guild⸥ kalian pasti memiliki dukungan atau bahkan sponsor yang artinya ⸢Guild⸥ kalian bukanlah untuk bersenang-senang. Apakah kalian ingin membuat tim eSport? Twilight Paradise, aku yakin kalian adalah ⸢Guild⸥ dari tim Twilight yang sudah lumayan besar dalam hal eSport di game lain. Apa yang akan terjadi jika 8.000 orang tahu hal yang kalian lakukan?"
Cold Flame dan Smith Master bertatapan, "eSport?" bisik Cold Flame.
Rabbit Hood terdiam namun ekspresinya terlihat sangat marah. Dia terlihat mengetik sesuatu dan berkata, "buka blokirmu untuk panggilan masuk,"
Tring… Tring…
"Halo, aku Blood, ketua Twilight Paradise," suara orang dari ujung panggilan Hawk terdengar.
"Ketua ⸢Guild⸥ pada game yang masih baru, apakah tidak salah jika aku mengambil kesimpulan kalau kau akan menjadi pemain utama atau bahkan ketua tim Twilight divisi ⸢World of Kalayan⸥ nanti?"
Blood tertawa, "kau dari tim mana? Sejauh yang aku tahu, hanya ada beberapa tim besar yang diberi tahu bahwa ⸢World of Kalayan⸥ akan membuat panggung eSport."
"Kau tidak perlu tahu, yang kau perlu tahu adalah ada orang yang marah dengan apa yang kalian perbuat. Saat aku bilang orang, maksudku adalah ribuan orang, bukan hal kecil untuk popularitas kalian,"
Mengatakan ribuan orang tentu adalah sebuah hiperbola. Walaupun ada ribuan orang yang menonton Hawk, tidak semuanya berasal dari ⸢Darbo City⸥ dan mungkin mayoritas dari mereka hanya penasaran.
"Aku sudah mendengar apa yang terjadi dari Rabbit Hood. Memang aku yang menyetujui penutupan gua itu saat salah satu anggotaku bercerita tentang tempat itu, namun aku tidak menyangka hal ini akan terjadi," kata Blood.
"Apa rencanamu?" lanjutnya.
"Apa yang ada didalam sini?" Hawk bertanya balik.
Blood menghembuskan nafasnya, "eksplorasi kami belum sejauh itu, kami hanya menemukan kalau gua ini cukup jauh dan didalamnya ada ⸢Stinger Bat⸥ dan ⸢Devil Pebble⸥, monster level 13 dan level 15. Tidak menutup kemungkinan ada ⸢Dungeon⸥ level 15 disana,"
"Aku sarankan kau menarik semua anggotamu dari sini. Cari tempat persembunyian agar tidak ada yang menyadari keberadaan mereka dan berbaur setelah tempat ini ramai. Aku tidak akan membeberkan kalau kalian yang melakukan ini," kata Hawk.
"Apa keuntungan buatmu?" tanya Blood curiga.
"Reputasiku terjaga dimata pemain lain dan aku tidak membuat musuh dengan ⸢Guild⸥ yang akan besar nanti," jawab Hawk jujur.
Blood tertawa, "Aku suka caramu berpikir. Baiklah beri aku waktu."
Rabbit Hood mendapat sebuah panggilan. Wajahnya cemas sembari dia menyetujui semua yang dikatakan orang yang memanggilnya. Setelah menutupnya dia melihat kearah Hawk.
"Maafkan aku," katanya, namun, wajahnya bukanlah wajah orang yang meminta maaf.
Hawk hanya tersenyum dan berkata, "cepat bersembunyi, aku akan menyalakan siaranku lagi."
"Baiklah teman-teman, permasalahan pada gua ini sudah selesai," kata Hawk di siaran langsungnya.
Hawk mendapat banyak protes pada kolom komentar dan banyak yang meminta penjelasan. Hawk memberikan alasannya dan berkata bahwa hanya ada sedikit kesalah pahaman dan mereka tidak perlu tahu apa yang terjadi disana. Namun, sebagai kompensasi, Hawk memberikan informasi mengenai apa yang ada jauh didalam gua ini.
"Lebih baik kalian menggunakan waktu kalian untuk menjelajahi gua ini, mana tahu kalian akan menemukan ⸢Dungeon⸥ pertama di ⸢Darbo City⸥. Daripada kalian membuang waktu kalian mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini," kata Hawk.
"Baiklah, untuk penutup, aku kan menjawab pertanyaan mengenai tantangan Starlight. Untuk sekarang, aku belum sampai level 15. Kita akan bicara besok setelah aku menaikkan levelku ya. Sampai jumpa semua, terima kasih sudah menonton."
Hawk mematikan siaran langsungnya dan berlari kearah Cold Flame dan Smith Master yang sedang berburu ⸢Cliff Bear⸥.
"Hei, bagaimana kalau kita cek bagian dalam gua?" tanya Smith Master.
"Kalau kalian ada waktu, ayo saja," kata Hawk.
Mereka memutuskan untuk berjalan lebih jauh dan mencari monster yang memiliki level lebih tinggi.
"Darimana kau tahu soal panggung eSport yang akan dibangun Phoenix Egg?" tanya Cold Flame.
"Kau ingat kalau aku dulu adalah jurnalis kan? Tentu saja aku masih memiliki koneksi di dunia media. Phoenix Egg memberikan kabar ini kepada tim eSport yang sudah besar. Namun, untuk mencegah kebocoran, mereka juga memberi tahu media sekaligus meminta mereka untuk menutup mulut untuk sementara. Langkah bagus dari Phoenix Egg, jika media mendapat bocoran dari salah satu tim eSport, mereka pasti akan langsung memberitakannya," jelas Hawk.
Sebelumnya, Nita mengirim pesan kepada Hawk tentang ini. Dia berkata bahwa divisi olahraga dari Dua Mata sekarang memegang hal yang berkaitan tentang eSport dan divisi hiburan akan menampilkan tentang gamenya. Hal ini akan dilakukan sampai mereka merasa perlu untuk mengadakan divisi eSport kembali.
Nita sebagai salah satu penanggung jawab atas divisi olahraga, bersama beberapa anggotanya dan anggota divisi hiburan diberikan tugas tambahan untuk mengawasi langsung panggung eSport ⸢World of Kalayan⸥ dari dalam game.
Mendapatkan gaji dari bermain game? Beberapa orang mencita-citakan hal ini. Namun untuk mereka yang sudah merasakannya, apakah ini hal yang se-menyenangkan itu?
"Sepertinya mereka sudah membuka akses kedalam gua ini lagi, ayo ktia masuk lebih dalam," kata Smith Master.
Mereka bertemu dengan kawanan ⸢Stinger Bat⸥ dan ⸢Devil Pebble⸥. ⸢Stinger Bat⸥, monster berbentuk kelelawar besar dengan jarum tajam dibagian ekornya seperti lebah namun lebih panjang terbang didekat langit-langit gua dan dibawahnya, ⸢Devil Pebble⸥ yang hanya seukuran anak kecil namun badannya terbuat dari batu berada dibawah ⸢Stinger Bat⸥.
"Smith Master, kau urus ⸢Devil Pebble⸥, Cold Flame, fokus pada ⸢Stinger Bat⸥," kata Hawk.
Hawk dan Smith Master berada pada posisi depan dengan Cold Flame dibelakang mereka.
Smith Master memukul kearah salah satu ⸢Devil Pebble⸥ menggunakan palu raksasanya dan mengaktifkan ⸢Groud Shaker⸥ yang mengakibatkan ⸢Devil Pebble⸥ lainnya mendapat serangan juga.
⸢Ice Needle⸥ dan ⸢Fire Ball⸥ terbang kearah kawanan ⸢Stinger Bat⸥ dari Cold Flame. ⸢Stinger Bat⸥ terbang kearah Cold Flame yang menyerang mereka namun dihalangi oleh Hawk dengan ⸢Tail Sweep⸥ dan ⸢Wind Blow⸥.
"Serang!" teriak Smith Master bersemangat.
--
Blood menancapkan pedang besarnya ditanah dan menyenderkan badannya di batu.
"Kita istirahat disini sebentar. Aku sudah tidak bisa menunggu untuk berbicara dengan bocah ini," kata Blood.
"Tapi bos, kalau kita menunggu…" anggotanya yang bernama Awan Mendung berkata.
"Tidak apa, belum ada orang lain yang menemukan tempat ini selain kita," jawab Blood sembari mencari suatu nama di list pertemanannya.
"Halo bos," seorang wanita yang di telepon oleh Blood menyapa.
"Furball," Blood terdengar serius walaupun dia memanggil nama yang lucu, "darimana kau tahu mengenai gua yang ada di ⸢Darbo Forest⸥?"
"Heehh? Aku menemukannya secara tidak sengaja saat jalan-jalan, kenapa?" tanya Furball.
"Oh, baiklah, kau pasti tidak mengenal seseorang bernama Hawk kalau begitu."
Furball terdiam beberapa saat sebelum Blood kembali berbicara.
"Kau juga pasti tidak tahu mengenai utasannya di forum dan juga video siaran langsungnya."
Furball masih terdiam.
"Dan tentu saja kau tidak tahu tentang Hawk dan apa yang terjadi dengan anak buahmu yang bernama Rabbit Hood ya?"
Furball terbatuk canggung.
"Ohiya pasti kau juga tidak tahu bagaimana reputasi Twilight Paradise hampir hancur berantakan karena rencanamu kan?" suara Blood terdengar datar dari awal.
"Oke, oke, aku memang mendapatkan informasi mengenai gua itu dari utasan forum yang ditulis Hawk namun, hal terburuk apa yang bisa terjadi? Kenapa kau membawa reputasi ⸢Guild⸥?" Furball mengaku.
"Sekarang, selain kau bertugas mencari informasi mengenai Starlight dan anggotanya, sekarang aku juga menugaskanmu mencari informasi mengenai Hawk. Cari tahu dia berasal dari tim mana!" kata Blood.
"Tim? Bukan -- Small Feet, awas dikirimu!" Furball ingin bertanya namun dia memotongnya untuk memperingatkan anggotanya.
"Lebih baik kau selesaikan ⸢Dungeon⸥ itu sebelum orang lain menyelesaikannya!" Blood menutup panggilannya.
Blood berjalan kearah ⸢Party⸥nya dan berkata, "baiklah, lebih baik kita juga menyelesaikan ⸢Dungeon⸥ ini."
Blood memimpin anggotanya dan membuka sebuah pintu besar didalam gua yang sedang dia jelajah. Dua pasang mata besar terlihat menyala dari dalam ruangan dibalik pintu itu. Pemilik sepasang mata itu mengeluarkan auman yang keras saat Blood berada didepannya.
Blood bisa melihatnya dengan jelas. Seekor monster berbentuk kerangka berwarna emas memegang pedang sebesar badannya dan tubuh yang hanya dibungkus jubah compang-camping.
"Wow, lihat kerangka raksasa itu. Sepertinya tingginya mencapai tiga meter," seorang pemanah pada ⸢Party⸥ Blood berkata.
Blood tersenyum, "⸢Golden Skeleton⸥? Sepertinya kita harus mengubur tulang-belulang ini kembali kedalam tanah!"