Unduh Aplikasi
4.7% Bila Takdir Berkata Lain / Chapter 4: You Are My Forever Crush

Bab 4: You Are My Forever Crush

Ashley ketawa terbahak-bahak tapi dalam hati sajalah. Bukan dia ketawa betul-betul pun... Kalau dia ketawa, nanti Raquel serang dia lagi..

"Saya yang salah..?? Tapi dia yang intip kita tadi!" kata Raquel pula.

Ashley mula gelabah kerana memang dia intip pun. Siapa suruh jadi stalker Kenzie...

Namun, tidak disangka-sangka, Kenzie berkata "Ya, kau memang salah. Kenapa kau serang dia dulu sebelum tanya dia? Kalau dia memang nak lalu sini, apa salahnya."

Raquel semakin tidak percaya. Dia speechless... Dia memandang Kenzie dan Ashley silih berganti.

"Ya betul tu... Saya cuma nak lalu di sini. Kenapa kau serang saya tiba-tiba... Kau ada masalah dengan saya ke??" kata Ashley pula, sengaja mau cadi pasal dengan Raquel. Biar kau rasa lemon lagi kali ni, tadi rasa oren kan??

Raquel memandang Ashley dengan geram. Kurang ajar punya perempuan. Dia sengaja mau malukan saya di depan senior Kenzie....

"Okay, fine... I'm sorry. Senior, I'm sorry okay.. Janganlah marah lagi," kata Raquel dengan sikap gediknya membuatkan Ashley semakin meluat.

"Not me, Raquel... Bukan saya yang kau tarik rambut tadi. Kau patut minta maaf pada dia," kata Kenzie sambil dia memberi isyarat tangan pada Ashley.

Dalam hati, Ashley memuji diri sendiri. Tidak sangka dia dilahirkan di dunia ni tidak sia-sia... Ada juga kebaikannya, buktinya sekarang ini Kenzie membelanya lebih dari Raquel. Walaupun Raquel pernah confess pada Kenzie, tapi tengok sekarang, macam mana dinginnya Kenzie pada Raquel.

Ish, jangan berfikir pelik-peliklah Ash... Kenzie membela kau sebab memang Raquel yang salah pun. Dia yang cari pasal dulu...

Raquel memandang ke arah Ashley dengan wajah yang tidak sanggup. Dia tidak sanggup mau minta maaf.. Memang dia yang mula dulu tapi dia tidak mau dia yang minta maaf...

Saya anak orang kaya, kalau saya minta maaf, di mana saya nak letak muka saya? Hell no!

"Saya---" Raquel masih teragak-agak.

Kenzie hanya menatap dia dengan pandangan dingin, sendingin ais salju di lautan pasifik. Ais batu kah apa ni lelaki ni....

Ashley juga menunggu kata maaf Raquel kerana dia mau tengok macam mana malunya Raquel di depannya. Namun setelah lama dia melihat Raquel yang  masih teragak-agak itu, Ashley mula rasa kesian.

Muka dia sudahlah macam budak-budak lagi... Lepas tu macam mau menangis sudah, biarlah dulu kali ni... Lagipun salah saya juga stalking dorang. Tidak bagus bah tu stalk orang...

Melihat wajah Kenzie yang tidak akan mau ubah kata-katanya, Raquel terpaksa juga meminta maaf pada Ashley.

Baru saja Raquel mau pusing ke arah Ashley, Ashley sudah menghentikan dia.

"Tak mengapalah... Saya faham kenapa dia buat begitu... Saya pergi dulu... Korang sambung lah apa yang terhenti tadi... Maaf sebab mengganggu," kata Ashley.

Ashley memungut buku teks yang masih ada di lantai lalu dia beredar dari sana. Kali ini Ashley masih tidak lagi ke mana-mana, dia terus ke tempat letak basikalnya.

Sampai di sana, Ashley tidak terus pergi tapi sebaliknya dia mendiamkan diri tadi. Tiba-tiba, dia melompat kegirangan, macam budak-budak selalu melompat. Kenapa??

Mestilah sebab dia nampak crush dia tadi....

Ashley berhenti melompat terus dia memandang sekeliling. Bila melihat tiada orang lain di sana, dia pun terus melompat lagi dan melepaskan rasa gembiranya.

Saya dekat sama dia tadi...

Tinggal 3 langkah lagi saya dapat sentuh dia sudah tadi...

Ini rekod terbaru.. Selama ni saya cuma tengok dia dari jauh...

Ohmaigod...

Ohmaigod...

Ohmaigod...

Pada masa yang sama, Kenzie juga mau ke tempat basikal dan melihat Ashley yang sedang melonjak itu.

Lama dia memperhatikan Ashley.

Ashley tidak sedar kerana dia sedang menghadap ke arah lain.

Kenzie pada mulanya merasa hairan, sama ada Ashley sedang marah atau gembira. Setelah diperhatikan, barulah dia tau yang Ashley sebenarnya sedang bergembira tetapi kenapa?

Tiba-tiba, segaris senyuman muncul di bibir lelaki berwajah dingin itu. Hanya sebentar lalu wajah dingin datang semula.

Apalah, kalau mau ketawa kah senyum, buat saja lah.. Itu pun mau kasih sembunyi juga kah?

Setelah beberapa minit syok sendiri, akhirnya Ashley pun mula tenang. Dia menarik nafas dalam-dalam untuk memenangkan dirinya.

Saat itu, Kenzie sudah berjalan menuju ke arah basikalnya yang berwarna kelabu itu.

Terkejut Ashley melihat Kenzie. Ohmaigod, Senior ada di sini... Dia nampak saya melompat kah tadi... No, don't let him see me in that condition, it's too embarrassing!

Kenzie menoleh ke arah Ashley, saja mau melihat ke arah dia sebab Ashley sedang memperhatikan dia.

Melihat Kenzie memandang dia, Ashley terus memandang ke tempat lain.

Ceh, baru mau tengok tempat lain, yang sudah kana tau dia menengok!

"Raquel mesti berlaku kasar pada kau tadi, kan? Saya mau minta maaf bagi pihak dia... Papa dia upah saya untuk jadi tutor dia, so saya harap kau tidak salah faham dengan hubungan kami berdua," kata Kenzie. Nada suaranya masih terdengar dingin.

Jantung Ashley berdetak hebat.... Dadanya berombak kuat... Nafasnya tersekat...

~~ O. M. G, perkataan ini disebut satu-satu oleh Ashley dalam hati.

Dia bercakap dengan saya... Dia betul-betul bercakap dengan saya... Adakah ini mimpi? Kalau betul mimpi jangan sudah kasih bangun saya.. Saya mau stay di sini saja....

Kalau saya mati sudah sekarang, saya tidak akan menyesal... Lagipun roh saya akan pergi dengan tenang... Sudahlah muka dia hensem.... Suara dia lagi hensem, kalah tu penyanyi Kpop sama Hollywood tau...

Mau juga tau ni saya pengsan sini, telampau excited dengar suara si senior.. Kenapa bah kau terlampau hensem ni!! Kau dilahirkan di syurga kah terus turun sini bumi....

Tuhan, jadikanlah saya jodoh dia..

Macam-macam yang keluar di pikiran Ashley. Walaupun excited dia tu mau sampai bulan sudah, dia berabis control supaya dia tidak nampak gelabah. Yalah bah, depan crush, kan... Takkan dia mau menangis tiba-tiba... Bikin malu saja...

Kalau Mellisa tau apa yang dia pikir masa tu, sepuluh baldi yang besar pun tidak cukup mau tampung tu muntah dia. Geli lah dengar!

"Saya okey saja... Saya tau dia memang tidak sengaja tadi." ~~Nah, kau.. Keluar ayat baik hati saya. Kalau depan crush memang lah saya tidak mau mengaku.... Kalau senior tiada tu tadi, lama sudah saya kasih sumbat dia di tong sampah tu...

Ashley tersenyum lembut namun dalam hati dia, tersangat lah panas, sebab menahan marah.

Kenzie hanya merenung. Dia memerhati Ashley dari bahagian dadanya ke atas kepala. Tidak lama kemudian, hari telunjuk dia ajukan ke rambut Ashley.

"Ikatan rambut kau sudah rosak."

Secara automatik, tangan Ashley memegang rambutnya yang diikat tinggi. Oh My Heart! What!!! Rambut saya rosak?? Begini kah rambut saya masa senior tengok saya dari tadi lagi... Patutlah muka dia lain-lain sudah tadi.... Kurang ajar betul tu perempuan tadi.... Kecil tangan pun dapat juga kasih rosak dandanan rambut saya... Dia kasih malu saya di depan Senior Kenzie???!!!!

Ashley terus membuka ikatan rambutnya dan membetulkannya.

Kenzie tidak lagi melayan Ashley. Dia naik ke basikalnya dan beredar dari sana.

Ashley yang melihat Kenzie berlalu itu cepat-cepat mengikat rambutnya dan memandang Kenzie pergi. Dia sedih kerana dia masih mau bercerita dengan lelaki itu tapi apa boleh buatlah, dia sudah jalan.

Ashley terus memandang Kenzie dari belakang lalu dia pun memuji Kenzie lagi walaupun dia hanya memandang dari belakang.

Depan dan belakang sentiasa nampak perfect... Bahu dia jelas nampak luas dari belakang dan sangat sasa. Rambut dia yang ditiup angin itu buat Kenzie nampak lagi hensem...

Ashley drooling sekejap nampak Kenzie. Bukan drooling saja, tapi melting....

Melting saja kerja dia, jadi jangan hairan....

Membayangkan bagaimana suara Kenzie bercakap padanya tadi, hampir saja lututnya menjadi cair, lemah gemalai macam jadi jelly bila teringat...

So coolllll!!!

Senior Kenzie, you are my forever crush!!!!


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C4
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk