Setelah perempuan yang sedari tadi mengajaknya bicara turun, Ariel memeriksa Maps di handphonenya. Matanya membelalak melihat posisinya di layar yang menjauh dari lokasi kantornya. Dia lalu bertanya pada orang di sampingnya, tak ada satupun dari mereka yang tahu menahu nama kantornya. Kernet angkotnya bertanya nama jalan tujuannya lalu memberitahunya dia telah salah mencegat angkot. Harusnya dia mencegat angkot yang berada di seberang apartemennya. Angkotnya berhenti dan Ariel turun di jalanan yang lumayan sepi. Ariel sudah menunggu lebih dari tiga menit, namun tidak ada taksi yang lewat. Dia menelepon Aini, handphonenya tidak aktif. Ariel mulai panik. Dia tidak berani menggunakan aplikasi taksi dan ojek online. Dia masih trauma. Dia baru berencana menelepon Andres ketika sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Kacanya terbuka dan Ariel langsung tersenyum melihatnya.
"Ariel," sapa supirnya.
Ariel tidak membalasnya. Dia membuka pintu. Terkunci.
"Buka lagi," kata supirnya.
Terima kasih untuk semua batu kuasa, batu kuasa, batu kuasa, komentar, komentar, review, dan dukunganmu!
Aku menyayangimu!