Jedrek sama sekali tidak tahu konsekuensi dari kesepakatan yang dibuat Janus dengan iblis yang dapat membawa mereka ke bencana ini. Bagaimana bisa ayahnya menjadi begitu bodoh sampai berlutut untuk menyelamatkan pasangannya ?!
Walaupun itu adalah ibu kandung Jedrek sendiri, tapi konsekuensi yang harus dia hadapi kini sangatlah berat.
Itu keputusan yang bodoh!
Jedrek benci karena dia memiliki Lilac. Tidak, dia membenci kenyataan bahwa dia akan memiliki pasangan, namun, mau tidak mau dia mulai merasakan kalau dirinya jatuh ke dalam takdirnya.
Dia tidak bisa menyangkal bahwa dia tidak bisa menyakiti Lilac, paling tidak, tidak setelah ikatan ini semakin kuat seiring berjalannya waktu.
Kemarahan meningkat di tenggorokan Jedrek, dia sangat marah dan kemarahannya itu lebih menakutkan lagi ketika tidak ada kata- kata yang keluar dari bibirnya. Namun, satu hal yang tidak dia ketahui, seseorang telah berusaha lebih keras untuknya.
Hal serupa dilakukan Janus pada Diana.