"Sekarang, katakan kepadaku, mengapa kau tidak menghubungiku ketika kau bisa menelepon Lana?" Hope bertanya dengan tegas. Fakta bahwa Kace menelepon Lana dan tidak ingin bicara dengannya, sedikitnya telah mengganggu Hope.
"Karena aku bertarung dengan seseorang yang mampu membaca pikiranku dan aku tidak ingin makhluk itu mendapatkan akses lebih untuk mengetahuimu lebih banyak lagi." Kace membelai pipi Hope, "Karena kau selalu ada di dalam pikiranku, memanghubungimu hanya akan membuatku memikirkan lebih banyak tentangmu. Kau itu cukup mengganggu, kau tahu?"
Kace membungkukkan badannya untuk mencium kening Hope sambil berbisik di kulitnya. "Pengganggu yang cantik."
Hope seketika merasa geli dan hendak menjerit tatkala dia mendengar ucapan Kace, namun tidak jadi dilakukannya karena tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri dengan bertingkah seperti seorang remaja yang konyol, yah, meskipun dia memang seorang remaja yang konyol dalam beberapa hal.