"Apa ini?" Hope berbisik pada Ian di sampingnya.
Ketika bel untuk istirahat sore berbunyi, Ian muncul entah dari mana dan segera mengajak Hope ke sisi lain gedung sekolah tempat dia memperkenalkannya kepada dua orang lainnya.
"Ini gadis yang kubilang di kelas matematika!" Ian sangat senang saat dia memberi Hope sedikit dorongan, sehingga dia bisa menjadi pusat perhatian.
"Uhm, hai." Hope melambaikan tangannya pada mereka dengan canggung, satu laki-laki dan satu perempuan, tetapi ketika dilihat lebih dekat dia mengenali anak laki-laki itu memiliki wajah yang persis sama seperti Ian. Dia mengedipkan matanya dan mengalihkannya bolak-balik antara Ian dan bocah lainnya.
"Aku tahu." Anak laki-laki lainnya menghela nafas. "Remaja bodoh ini adalah kembaranku, jadi berhentilah menatapku seperti itu."