Pada akhirnya, Serefina harus mengendarai mobil tersebut selama satu jam lagi sebelum matahari terbenam di cakrawala dan mereka memutuskan untuk menghentikan perjalanan mereka ini.
Serefina mengemudikan mobil ke tempat parkir di penginapan dan keluar dari mobil sambil meregangkan badannya yang kaku karena mengemudi dalam waktu yang sangat lama.
Beruntungnya, saat ini, Kace sudah tenang sekarang, namun dia masih dalam keadaan waspada.
Hal pertama yang dia lakukan saat keluar dari mobil adalah mengangkat hidung dan mengendus udara, mencari aroma aneh yang bisa menjadi ancaman bagi mereka bertiga.
Barulah ketika dia yakin tidak ada yang aneh, dia mengambil ranselnya dan berjalan ke dalam penginapan dengan Serefina mengikuti di belakangnya setelah dia meletakkan mantra di sekitar area tersebut.
Kace merasa lebih tenang dengan tindakan pencegahan yang dilakukan Serefina untuk memastikan keamanan mereka. Dia tidak ingin bertemu dengan Gluttony lagi ataupun makhluk lainnya yang tidak ingin dia harapkan kedatangannya.
"Untuk berapa kamar?" gadis di meja resepsionis menyapa Kace dan Serefina, dia tersenyum sopan padanya, menanyakan pertanyaan umum setelah sapaan yang membosankan.
"Satu."
"Satu."
Kace dan Serefina menjawab hampir bersamaan. Sang Lycan tidak perlu membalikkan tubuhnya untuk melihat penyihir itu mendekatinya setelah dia menyelesaikan semua urusan dengan yang bekaitan dengan mantra di sekitar tempat ini.
"Satu kamar dengan dua tempat tidur." Kace menambahkan lebih spesifik dan tidak melewatkan sedikit kerutan yang tampak dari alis gadis itu.
Pria dan wanita, serta bayi mereka, tidur dalam satu kamar. Mereka pasti keluarga, bukan? Tapi, mengapa mereka tidur di ranjang yang berbeda? Atau mungkin…
"Kami bisa menyediakan tempat tidur bayi jika Kau mau." Gadis itu bersikap profesional dan mencoba membantu sementara rasa ingin tahunya menguasai dirinya pada saat yang sama.
Yang pria sangat tampan dan yang wanita sangat cantik walaupun terlihat dingin dan tidak terlalu bersahabat, sepertinya mereka adalah pasangan muda yang baru saja memiliki anak pertama. Respsionis itu berasumsi.
"Tidak perlu." Serefina- lah yang menjawab sang resepsionis saat dia menatapnya dengan tidak sabar dan mengulurkan tangannya, meminta kunci kamar mereka.
Setelah gadis resepsionis itu memberi tahu mereka satu atau dua informasi dan memberikan kunci kepada Serefina, keduanya segera membalikkan tubuh mereka dan menuju ke kamar mereka di lantai tiga, meninggalkan resepsi yang bingung itu sendiri tanpa memberinya ucapan 'terima kasih' .
==============
Setelah perjalanan panjang, rasa lelah mulai melanda Serefina, kesadarannya menghilang saat kepalanya menyentuh bantal setelah dia selesai mandi, meninggalkan Kace untuk merawat bayi Hope.
Kace meletakkan satu kursi di samping tempat tidur Hope dan bermain dengan bayi itu hingga larut malam. Dia meletakkan banyak bantal dan selimut di sekelilingnya, oleh karena itu dia tidak akan jatuh ketika dia sedang tidur.
Kace juga cukup bijaksana untuk memberikan sebotol susu hangat, jadi dia akan tidur dengan perut kenyang. Walaupun Hope hanya minum setengah botol susunya karena dia sudah minum susu sebelum ini, dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.
Hope lebih banyak terjaga di malam hari dan akan tidur di siang hari.
Tapi, tidak butuh waktu lama baginya untuk tertidur lagi dan membiarkan Kace beristirahat juga.
Namun, di tengah malam, bayi itu menangis pelan. Suara ini mirip dengan alarm, yang menggelegar di dalam kepala Kace.
Matanya terbuka lebar dengan nyalang, tanpa ada rasa kantuk yang terlihat. Kace kemudian membalikkan tubuhnya ke arah Hope dan melihat bagaimana dia mengerutkan kening dan bibirnya, untuk menahan air mata sambil memasukkan tinjunya ke dalam mulutnya.
Ada apa dengannya?
Apakah dia takut pada sesuatu? Mata Kace melihat sekelilingnya untuk sesaat.
Lapar? Karena dia tengah menggigit kepalan tinjunya sekarang ...
Tapi, saat bau yang familiar menyeruak di hidung Kace, dia tahu betul bahwa bayi itu baru saja buang air besar. Kace tertawa kecil melihat wajah kecil Hope yang berkaca- kaca, merasa tidak nyaman karena hal yang dia buat sendiri.
"Aku akan membersihkanmu, oke." Kace membungkuk dan mencium keningnya. "Jangan menangis."
Kace dengan terampil melepaskan selimut dan popoknya, sebelum dia membersihkannya dan memberikan popok dan pakaian baru untuknya.
Baru kemudian, Kace menyadari bahwa Hope tidak memiliki banyak pakaian. Dia perlu membeli beberapa pakaian bayi yang lucu untuknya nanti.
Setelah dibersihkan, bayi itu menguap lagi dan tertidur, melingkarkan jari- jari kecilnya di sekitar ibu jari Kace.
Kace membelai punggung Hope untuk memudahkan tidurnya saat dia menutupi tubuh mungilnya dengan selimut.
==============
"Apa kau sudah gila Serefina!?" Raungan Kace adalah hal pertama yang memecah keheningan pagi yang damai setelah dia tahu kemana tujuan mereka. "Aku tidak akan membiarkan dia pergi dalam lingkungan seperti itu! Kau gila! Kalau kau mau pergi, pergilah sendiri, jangan bawa Hope!"
Serefina menatap tajam ke arah Kace sambil menyilangkan tangan di depan dadanya untuk membela diri. "Apakah kau punya ide yang lebih baik ?! Aku telah tinggal di sana selama lebih dari beberapa dekade! "
"Kita membicarakan tentang Northern coven! Di mana para penyihir dan vampir berkeliaran dengan bebas dan tinggal di sana!" Kace bersikukuh bahwa tempat yang disarankan Serefina tidak aman untuk Hope.
Bagian utara dari dunia ini adalah tempat yang gelap, dimana tidak ada aturan yang pasti disana! Bagaimana Serefina dapat berpikir bahwa itu adalah tempat teraman?
Bukankah lebih baik hidup seperti ini? Pindah ke satu tempat ke tempat lain? Kace sama sekali tidak keberatan! Tapi, dengan ide untuk pergi ke wilayah utara? Tidak, Kace sama sekali tidak setuju dengan itu!
"Kau sendiri adalah seorang pelarian, nak! Apakah kau lupa?" Serefina mendengus, mengangkat dagunya tinggi- tinggi dengan sikap menantang.
Kace menggeram mendengar ucapan Serefina, tapi kemudian dia merendahkan nadanya saat dia merasa Hope terkejut dalam pelukannya.
"Itu tempat yang berbahaya! Gelap dan berbahaya!" Kace menekankan setiap suku kata dalam kalimatnya, setenang mungkin, takut mengejutkan bayi itu lagi.
"Aku telah bersembunyi di sana selama berabad- abad! Tidak ada bahaya yang akan menimpanya ketika kau tahu bagaimana bertahan di sana! " Serefina membalas.
Sejak pertama pertengkaran ini dimulai, penyihir itu telah bersiap dan tidak akan mundur tanpa perlawanan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Dan Kace harus setuju dengan rencananya ini!
"Dan kau berharap aku setuju dengan ide gilamu ?! Aku dulu mengagumi kegilaanmu, tetapi tidak sekarang, ketika Kau melibatkan hidup dan mati pasanganku!" Kace mendesis dan menggerutu dengan bengis, untuk menjaga suaranya tetap rendah.
Kace tahu betul tempat seperti apa northern coven, maka dia tidak akan pernah setuju dengan Serefina!
Namun, penyihir tersebut punya cara sendiri untuk membujuknya.