"Sel, dada kamu kondisikan!" tegur Aldo ketika benda kenyal, besar dan hangat itu mengenai pundak kanannya.
"Kenapa, memang? Apakah ada yang salah?" Sela malah justru membuat gerakan di punggung Aldo tanpa melepaskan tubuhnya.
"Jangan ditempelkan ke pundakku. Kau tidak takut?" ucap Aldo. Padahal sedikitpun pria itu tidak bernafsu sama sekali.
Sela beranjak pindah duduk di atas meja dekat dengan Aldo duduk. Dia malah membenarkan branya di depan pria tersebut sambil meliuk-liukkan badannya. "Kalau kamu penasaran, kau boleh sentuh ini! Asli, loh bukan silicon," ucap Sela sambil memegang dan menggoyahkan melon nya ke atas dan ke bawah sambil tersenyum nakal