Massimo merebahkan tubuh diatas ranjang besarnya tanpa berganti pakaian, kedua matanya birunya berpendar menatap langit dari kaca tembus pandang yang menjadi atap kamarnya.
"Lima tahun dua bulan sembilan belas hari," ucap Massimo serak mulai menghitung. "Masih berapa lama lagi kau akan menghukumku seperti ini, sayang?"
Setiap malam, selama lima tahun terakhir ini Massimo selalu menghitung hari-hari kesendiriannya dengan sabar. Meski tidak menggunakan alat pencatat, namun Massimo berhasil menghitung dengan baik waktu yang sudah berlalu tanpa keberadaan Gina.