Di chapter ini terdapat adegan dewasa eksplisit yang tidak layak dibaca untuk yang belum cukup umur atau belum menikah, jadi untuk kakak-kakak yang belum masuk dalam dua kriteria itu bisa di skip saja ya….takutnya mimisan hehe...terima kasih ***
"Kemarilah, ulurkan tanganmu," ucap Massimo kembali untuk kesekian kalinya.
Gina menggelengkan kepalanya. "Katakan terlebih dahulu padaku apa yang akan kau lakukan?"
Tanpa bicara apa-apa Massimo lalu keluar dari kamar mandi dan membiarkan pintu terbuka, kurang dari dua menit Massimo kembali masuk kedalam kamar mandi. Ditangan kirinya terdapat sebuah dasi berwarna hitam yang masih rapi.
Belum sempat Gina membuka mulutnya dan bertanya apa maksud Massimo membawa dasi secara cepat lelaki itu langsung meraih kedua tangan Gina secara paksa dan mengikatnya menjadi satu di depan tubuhnya.
"A-apa maksudnya ini, Massimo?" tanya Gina pelan mencoba untuk berontak lepas dari ikatan yang sedang Massimo buat.