"Sepertinya Tuan Jonathan berusaha memerasku." ucap Nadia dengan tatapan kesal.
"Kalau kamu keberatan tidak apa-apa, aku mau tidur saja." ucap Jonathan hendak berbaring tidur.
"Jangan!!! oke...oke..aku akan menuruti permintaanmu." ucap Nadia dengan tatapan kesal.
"Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu. Lakukan dengan hati dan tersenyum juga dengan tatapan penuh kelembutan." ucap Jonathan dengan wajah serius.
"Benar-benar suatu pemaksaan." ucap Nadia merasa kesal dalam hati namun sebuah senyuman tampak di bibirnya yang indah.
"Aku akan melakukan seperti yang Tuan Jonathan inginkan." ucap Nadia kemudian memberanikan diri mendekati wajah Jonathan.
"Tunggu, jangan tergesa-gesa. Aku harus memastikan lebih dulu kamu pandai mencium atau tidak." ucap Jonathan menahan bibir Nadia dengan jari telunjuknya.
Wajah Nadia memerah, bagaimana bisa dia jujur pada Jonathan kalau dia belum pernah ciuman.