"Cium aku…"
Hanya dua kata!
Tapi kata-kata tersebut mampu membuat warna muka Arissa berubah semerah kepiting rebus dan gugup setengah mati. Cristan sangat menikmati pemandangan di hadapannya saat menggoda gadis ini sekarang.
"Jadi…?" tanya Cristan lagi dengan posisi tubuh yang sama dengan mata mengerling nakal.
Arissa menarik nafas dalam-dalam berkali-kali untuk menenangkan dirinya.
"Ok.." katanya pelan.
"Tutup matamu.."
Cristan menurut dan menutup matanya perlahan. Ketika tiba-tiba kemudian ia merasakan sebuah sentuhan lembut secepat kilat di pipinya dan sebuah langkah panik yang tergopoh-gopoh pergi lalu ia mendengar suara pintu dikunci dari dalam. KLIK!
Cristan membuka matanya.
Sosok Arissa dan laptopnya sudah menghilang dari sampingnya.
Ia masih termangu-mangu bingung sambil memegangi pipinya yang tadi dicium Arissa dan sebuah senyum lebar menghiasi wajahnya seperti orang tolol.
Arissa… Arissa….
Cuma kamu satu-satunya yang bisa membuatku seperti ini….
...................................
Arissa terduduk lemas sambil tersandar di balik pintu, di dalam kamar tidurnya. Nafasnya masih memburu karena ia baru saja berlari kencang sambil sebelah tangannya memegangi notebook. Pipinya masih terasa panas tapi tak sehangat tadi. Kakinya terasa seperti agar-agar. Jantungnya masih berdebar kencang tak terkendali.
Duh, apa ini gejala-gejala sakit jantung….pikirnya bingung?
Ia lalu menatap ke arah jari telunjuk dan tangahnya yang dipakai untuk memberikan "ciuman" ke pipi Cristan barusan. Mereka berdua memang tinggal di bawah atap yang sama tapi komunikasi mereka tidak pernah sampai sedekat tadi. Tadi itu… apa?
Arissa bohong kalau dulu ia mengaku sebagai seorang aseksual. Ia masih perempuan normal sebenarnya. Tapi pengalaman seksualnya dulu dengan makhluk bernama laki-laki sangatlah menyakitkan. Sejak hari itu, ia tak pernah mau lagi bersentuhan dengan yang namanya laki-laki.
Perasaan ini benar-benar asing bagi Arissa yang sama sekali tidak pernah punya pengalaman dengan laki-laki sebelumnya. Ya, ia memang dekat dengan Jojo tapi Jojo bukanlah "laki-laki sejati" seperti laki-laki normal lainnya. Jojo malah terlihat jauh lebih "feminine" kadang-kadang jika dibandingkan dengan dirinya yang casual dan tomboy.
Okelah, mereka memang pernah tidur berdua di atas sofa, tapi itu kan situasinya sangat berbeda! Waktu itu Cristan kehujanan dan Arissa hanya membantunya untuk membuatnya jangan sampai sakit. Tapi, itu kan tidak sengaja!!
Arissa sama sekali tidak merasa intim pada saat itu. Ia merasa hanya bertindak sewajarnya. Ya. Sewajarnya saja sebagai teman. Tapi…
Cristan… kau ini…
Cuma kau satu-satunya yang bisa membuatku merasa aneh seperti ini…
..............................
Cristan sedang menonton TV ketika sebuah pesan masuk ke dalam telepon genggamnya.
Dari Arissa.
Kedua sudut mulutnya menyunggingkan senyum saat membaca pesan tersebut. Walaupun mereka berdua tinggal seatap tapi baru hari ini Cristan merasa sangat dekat dengan Arissa.
"Maaf tadi aku pergi tiba-tiba. Ada barang yang tertinggal dan aku harus mengambilnya segera. Ehmm..begini saja. Besok jadwal pemotretanku tidak terlalu padat. Bagaimana jika kita makan siang bersama setelahnya? Hitung-hitung aku menebus kesalahanku hari ini?"
Sebuah pikiran nakal muncul dalam benak Cristan.
Hmm… is she just asking me out? Oh my….
Hati Cristan langsung terasa berbunga-bunga. Senyum di wajahnya mengembang lebar sekali dan ia merasa seperti berada di surga tingkat ke 7.
Baiklah, tuan putriiii….
Karena kau yang meminta maka aku akan membuat kencan pertama kita ini terasa begitu special..hehehehe….
Dengan santai, Cristan lalu menelepon Jade.
Setelah beberapa deringan, Cristan bisa mendengar suara Jade di ujung sana.
"Jade, tolong pesankan reservasi untuk makan siang besok atas namaku di Heaven's Palace…."
Yuhuuuuu....
Pengumuman...
Author mau libur dulu seminggu yaa..
Berhubung mau Imlek dan ada bebrapa persiapan sekolah yang mau diurus, jadiiii... off dulu ga upload seminggu. Pas hari senin depan, aku langsung upload 5 chapter utk menebus dosa yaa...
C u...
Nana