Art of War
- Vanessa Mae -
=======
Ruby secara setengah sadar melihat dari mata sayu dia yang telah buram terselimuti oleh kabut libido, bahwa lelaki blasteran Jepang dan Perancis yang baru saja memanjakan benda sensitif miliknya, kini membuat mereka berdua tidak lagi memiliki penutup pada area bawah mereka.
Sebuah batang besar dan kokoh serta panjang milik Nathan Ryuu telah teracung dengan pongahnya mendongak ke atas, seolah hendak menantang langit. Apakah 'tuan pongah' itu bersedia ditenangkan?
"Hana ... ijinkan aku memilikimu, sayank ... aku tidak bisa menjanjikan apapun yang muluk-muluk selain cinta dan kesetiaanku saja." Nathan Ryuu berbisik sembari dekatkan ujung 'si pongah' tadi ke bibir celah spesial Ruby.
"Jangan, Ryuu ... jangan ..." Ruby segera saja duduk tegak dan dia langsung meraih batang pongah tadi, kemudian merunduk untuk memberikan kuluman felation di sana. Lebih baik memuaskan lelaki itu dengan cara demikian saja ketimbang penetrasi, demikian pikir Ruby.
Coba deh kalian dengerin Vanessa Mae - Art of War ... yah seperti itulah kira-kira ritme punyanya Nathan Ryuu ... dari santuy tp tegas nampol lalu seketika ngelunjak naik ;'))
Nah kalo yg Vince ... kalian bs dengerin Vivaldi - Storm, atau yg udh dibawain Venessa Mae - Storm, itu pas gambarin gaya Vince ;'))
Oh ya, utk kalian yg merayakan Natal, selamat hari raya Natal smoga damai selalu menyertai kalian semua..
dan bagi yg gak merayakan Natal ... selamat tahun baru 2021 yak!
Semoga di tahun baru nanti, ada banyak rejeki dan harapan lebih banyak untuk kita semua! Amin! XOXO