Unduh Aplikasi
59.37% KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA / Chapter 19: Kesepakatan (2)

Bab 19: Kesepakatan (2)

Rama menceritakan kejadian di rumah Ramdhani, pada istrinya. "Beliau memberi persyaratan untuk mau menjadi investor di perusahaan kita bu" Rama terlihat ragu untuk mengatakan itu. "Apa persyaratannya Ayah?" Tanya Ibu Kayla. "Ayah pun belum tau, semua akan di persiapkan besok, dan ayah sudah berjanji untuk mengikuti semua persyaratan yang di berikan oleh pak Ramdhani." Rama mengusap wajahnya pelan. "Semoga persyaratan Beliau tak sulit ya yah? dan masuk akal, agar kita mampu melakukannya" harap Ibu Kayla."semoga saja bu. dan satu lagi bu, besok mereka yang akan datang kemari. jadi tolong ibu persiapkan semuanya ya? berikan mereka Kesan yag baik pada kita bu." Ibu Kayla menganggukkan kepalanya."Baiklah yah, kalo begitu sekarang ibu akan pergi belanja dulu, mumpung masih siang juga, sekalian ngahakin Kayla jalan jalan" Ibu meminta ijin pada Ayah.

******

Pukul 8 pagi Rama dan Rahardian sudah bersiap menyambug kedatangan tamu yang mereka tunggu.

tak lewat dari satu menit mobil fortuner tiba tiba memarkirkan diri di halaman rumah Rama. Dan keluarlah seorang pemuda yang tak pernah Rama harapkan kedatanganya. Ya, itu adalah Sahlan Mahardika, pemuda yang Rama tolak sebelum dia meminang putrinya, saat ini dia datang lagi kemari. "Mau apa bocah tengik itu kemari?" Geram Rama. Rahardian yang tak tau cerita dari keponakannya itu sedikit bingung mendengar geraman Rama. "Kamu gak tau siapa dia? dia itu....." belum tuntas kalimat dari kakak sepupunya tiba tiba Rama mendekati Alan hendak mengusirnya. "Kamu ngapain disini? hah? mau cari masalah?" Rama tanpa tedeng aling aling menyerang Alan dengan perkataan. Tapi Alan masih tetap tenang dan tersemyum. dia berusaha menyalami Rama "Assalamualaikum Om".

Tak di sambut jabat tangannya oleh Rama dia pun berpindah menyalami Rahardian, "Waalaikum salam Nak Alanyy, selamat datang Nak, mari silahkan masuk" Rahardian yang tau siapa Alan segera mempersilahkan Alan. "Bang Rahardian, Kau apa apaan sih bang? kau tak tau anak ini siapa? dia itu anak kurang ajar yang berani memanfaatkan Kayla, keponakan abang." Tuduhan Rama hanya di tanggapi senyum oleh Alan, dan Amarah Rahardian pun mulai timbul. "Gak mungkin dong Rama, dia ini...." sekali lagi belum selesai dengan ucapannya Rama kembali menotong, "cepat katakan!! apa maumu? kami tak punya waktu untuk meladenimu" Rama menahan emosi. Alan menghela nafas pelan, lalu tersenyum dan menyerahkan Map yang dari tadi dia pegang pada Ayah Kayla 'Ya Allah, sungguh, berilah hamba kesabaran dan ketenangan menghadapi calon mertua hamba ini Ya Allah' keluh Alan dalam hati sambil menahan geli. "Om, saya kesink mengantarkan berkas untuk kontrak om dan pak Ramdhani, beserta persyaratan yag perlu Om setujui dan tanda tangani. ini berkasnya, silahkan om pelajari dulu, saya akan menunggunya. Jika Om sudah selesai dan membuat keputusan saya akan segera menghubungi Pak Ramdhani untuk melaksanakan persyaratan itu Om." jelas Alan sambil tetap tersenyum.

Rama menerima berkas itu dan membaca semua persyaratan, serta isi kontraknya, semua normal normal saja hingga di akhir halaman Rama sedikit terlihat syok, Namun segera membubuhkan tanda tangan.

"Kamu kok langsung tamda tangan sih? padahal kamu tadi bacanya ada yang bikin kamu berwajah syok gitu lho." Rahardian bingung, "udah bang gak papa, aman kok, pak Ramdhani hanya meminta Kayla menjadi istri dari putra angkatnya yang sekaligus keponakannya itu aja, aku rasa itu lebih baik, dari pada Kayla bersama si cecunguk itu." Jawab Rama." Tapi kan Ram...." terpotong lagi kalimat Rahardian, "udah lah bang yang penting perusahaan kita selamat gitu aja dulu." Akhirnya Rahardian kempos. 'Hemmmmm punya sepupu kok otanya sedikit geser ya? pantesan aja perusahaan walau maju masih tetap merosot, hadeeeeeh, dia pikir siapa yang akan di nikahkan dengan putrinya? kalo bukan pemuda yang ada di depannya itu.' rutuk Hati Rahardian, sambil geleng geleng kepala.

setelah menandatangani berkas berkas itu Rama segera memberikan kembali kepada Alan, dan Alan pun segera mengambil, " Maaf saya izin hendak menghubungi Pak Ramdhani dulu Om" Pamit Alan. yang hanya di angguki oleh Rahardian. Sungguh, Rahardian ingin menggetok kepala sepupunya itu, atas kebodohan yang dia perbuat. ya menurutnya Rama bodoh, karena bukan hanya tak tau tapi dia juga tak mau tau dan ingin belajar tentang hidupnya. Gemas dengan sepupunya akhirnya Rahardian tak tahan juga lalu dia memukul kepala adek sepupunya itu. sesaat mereka lupa jika mereka adalah orang dewasa "Aduh Bang, nantangin aku duwel bang? ngapain getok kepala orang sembarangan sih bang?" Rama protes. "Aku getok otak kosong kau. biar di aliri sedikit pengetahuan biar kau melek siapa yang harus kau perlu hadapi dengan bersikap angkuh dan siapa yang harus kau hormati, gemas aku sama kamu." Rahardian segera masuk kedalam, memberi tahu pada istrinya untuk segera bersiap siap menerima tamu kehormatan.

yaa, persyaratan terakhir adalah menikahkan Kayla dengan Sahlan mahardika, yang harus diadakan hari itu juga, karena Ayah Kayla tak tau siapa Alan, dan siapa Sahlan mahardika maka Rama hanya turut saja dengan persyaratan itu. Di samping mobil, setelah Alan mengabari Paman dan bibinya dia segera menghubungi Kayla. Kali ini Alan tak sungkan menelpon. Beberapa kali Alan menghubungi Kayla tapi tak di angkat.

setelah ke 4 kalinya mendial nomer Kayla....

"Assalamualaikum Kak, kok telpon?" Kayla menyapa Alan. "Waalaikim salam, Hubby, apakah kau merindukan aku?" goda Alan. "Apaan sih kak? Kakak gak tau kondisi keluargaku sich. sekarang aku sedang di jodohkan lagi oleh ayah kak, untuk mendapatkan investor." Kayla sedikit curhat pada Alan dan menangis. "Hubby, bersiaplah, dandan yang cantik, karena kita akan menikah hari ini, aku adalah laki laki yang di jodohkan denganmu Hubby." Alan memberi tahu Kayla. "APAAA? Kak,, jangan bercanda dong, gak lucu tau kak? aku lagi sedih nih." Tangis Kayla semakin menjadi. "Hubby, aku serius Kamu punya waktu hanya setengah jam untum bersiap siap. karena itu, dandan yang cantik sekarang jam 10 sebentar lagi aku akan mengakad nikah kamu Hubby, dan kamu, takkan lolos lagi dari terkamanku." Alan masih menggoda Kayla, lalu tanpa salam Alan memutus telponnya. Kayla pun bingung, dan segera menemui ibunya, "Bu siapa nama orang yang akan di jodohkan dengan ku?" tanya Kayla.

"bersabarlah nak, mungkin Alan bukan jodohmu. kamu akan di jodohkan dengan Sahlan Mahardika, putra angkat pak Ramdhani nak." Ibu mengelus jilbab Kayla dan menangis sesenggukkan. Kayla yang mendengar itu tersenyum bahagia. "Baiklah ibu, aku akan menerima perjodohan ini dengan penuh bahagia." Kayla segera berlalu, kembali kekamar dan bersiap siap menerima pernikahan inj, berbeda dengan pertama kali menikah dulu, walau sekarang dia tak memakai gaun pengantin, dia merasa lebih bahagia dan tenang, dia meminta tantenya yaitu istri dari rahardian untuk memoles wajahnya tipis, Tante dan ibunya sedikit kehernan.

"Kayla, apa kamu tak sedih nak? kamu di jodohkan lagi lho nak?" Tanya Tantenya itu, "Ibu dan Tante tenang saja, laki laki yang di jodohkan dengan Kayla sekarang ini adalah Kak Alan, laki laki yang Kayla kenal." Kayla menjelaskan pada kedua wanita yang beda generasi dengannya itu. "Tapi nak, Alan ada di depan, dan di usir oleh Ayahmu," Ibu kayla menjelaskan lagi.

"Sudahlah bu, ibu liat saja sekarang ayah akan menerima kak Alan bu." Kayla tersenyum.

tak lama kemudian, sebuah mobil lain datang lagi. itu adalah Ramdhani dan Rabi'ah yang mendatangkan penghulu. dan membawa seserahan.

sebelum masuk Alan kembali menelpon Kayla

"iya kak?" Kayla mendengarkan suara Alan.

"Hubby, karena pernikahan kita mendadak aku tak tau apa mahar yang kau inginkan, jadi aku mau bertanya padamu, apakah ada yang adek inginkan untuk di jadikan mahar?" Kayla terharu, tapi saat ini dia tak menginginkan apapun, jadi dia tak meminta mahar apapun kecuali yang di siapkab Alan.

"Aku menerima apaun mahar yang kakak siapka. untuk q sekarnag kak."

"Kalo begitu, aku siapkan mahar uang dengan tanggal dan bulan kita menikah sekarang ya? " Alan menawarkan.

"Terimakasih kak, apapun itu aku akan menerimanya." Kayla terharu.

setelah itu Alan dan keluarganya pun segera menuju ke rumah Rama. Rama dan Rahardian segera menyambut kedatangan keluarga itu dan mempersilahkan mereka masuk. "kalo boleh Tau, dimana Nak sahlan pak Ramdhani?" dengan bodohnya Rama bertanya, hal itu membuat tersenyun Ramdhani dan Rabi'ah. serta membuat Rahardian ingin sekali lagi menggetok kepala sepupunya itu.

"Ehemm,,, maaf Pak Ramdhani, adek sepupu saya ini memang kurang paham dengan silsilah keluraga bapak, jadi dia tak pernah tau bahwa calob menantunya sudah hadir sejak tadi di hadapannya." Rahardian meminta maaf atas kebodohan Rama.

"Ah, tidak apa apa pak Rahardi, karena memang say bukan seorang yang terkenal, lagi pula hal ini lumrah, karena pernikahan ini juga kami memintanya mendadak."

Ramdhani mencoba untuk menahan tawanya.

"Maksudmu apa Bang?" Rama mulai memaham kondisinya, tapi dia mulai merasa malu.

"Baiklah, kalo begitu, bisa kita mulai akadnya?." pak penghulu memecah suasana canggung itu.

"bisa di panggilkan mempelai wanitanya?" Ibu Kayla segera menjemput putrinya.

Saat Kayla keluar dari kamarnya menuju ke ruang Tamu mata Kayla tak sengaja menatap mata Alan yang saat itu juga menatap ke arahnya. Kayla tersenyum pada Alan, dan sebaliknya, tapi senyum itu tipis sekali dan hanya mereka berdua yang bisa menikmati senyum keduanya. Kayla pun duduk di depan penghulu, lalu Alan segera menyusulnya, melihat ini Rama yang masih ragu terlihat hendak mau menyerang Alan, namun segera di hentikan oleh istri dan sepupunya. tak ingin lebih malu lagi Rama menuruti mereka untuk tetap tenang.

setelah itu acara pun di mulai.

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA NOOREEN MIKAYLA ADNAN BINTI RAMA ADITYA ADNAN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI"

"bagaimana para saksi, sah? "tanya pak penghulu

"saaaaaaahhh" sahut para saksi, "Alhamdulillah" di tutup doa untuk kedua mempelai.

semua bagi Alan seakan sebuah dejavu. tentu Alan merasa dejavu, karena dia pernah memimpikan suasana ini, perasaan tegang yang menjadi lega setelah menyatakan kepemilikan ini.

Alan menatap Kayla sendu, yang ditatap menunduk malu, meraih tangan Alan dan mencium punggung tangan Alan. Alan menempelkan tangan kirinya di kepala kanan Kayla dan mengecup kening Kayla penuh dengan kerinduan. lalu tanpa sadar ciuman Alan pindah kepipi kanan dan kirinya, namun segera di hentikan oleh deheman dari para saksi. Alan dan Kayla pun memisahkan diri, wajah Kayla merona, berbeda dengan Alan yang bisa menguasai ke nevousannya. Setelah itu, mereka berdua segera mendekati orang tua Kayla. Rama, yang masih memendam sedikit rasa jengkel pada Alan enggan menerima jabat tangan Alan, Ibu Kayla mencubit pinggang suaminya, hingga akhirnya Rama menyalami Alan balik, "Titip Kayla, jangan pernah kau sia siakan dia, karena dia telah memilihmu." entah kenapa ,Rama merasa ada rasa percaya pada Alan di hati Rama untuk menyerahkan putrinya. "Insya Allah Om, mohon doa restu Om agar saya bisa menjadi imam yang baik." Alan masih belum merubah panggilannya pada Rama, hal ini membuat Rama sebal, "Haiiiiiisss dasar anak si*l*n!!. kenapa kaubmasih memanggil ku Om? apa aku ini bukan orang tuamu juga?." Rama menepuk bahu Alan pelan , dan menatapnya Haru. "Maaf Om, eh Ayah, saya takut ayah belum siap." Alan menjelaskan, Rama pun segera memeluk Menantunya itu, ya kini Rama sadar betapa sebnernya dirinya b*d*h, telah salah menilai Alan, dia dulu berpikir Alan hanya anak mida Brandalan yang berpura pura baik pada Kayla untuk mendekati dan memanfaatkan Kayla, tapi sekarang dia tau, siapa Alan sebenarnya, karena itu dia mempercayakan Kayla dengan tenang pada Alan.

setelah Rama melepas pelukannya pada Alan, kini ganti Kayla yang meminta restu padanya. "Ayah maafkan Kayla yang tak bisa mengikuti kemauan Ayah kali ini." Kayla tulus, tapi juga menggoda ayahnya ini. "Aaaaaah Kayla kau membuat Ayah bangga sekaligus malu nak, tapi malu itu patut ayah tanggung, karena kebodohan ayah, ayah yang harusnya minta maaf padamu, dulu Ayah menyerahkanmu pada orang yang salah. tapi sekarang aku yakin kau tak salah pilih, ayah akan mendukung kalian putra putri ayah, semoga tujuan kalian tercapai dengan sukses nak." Rama memeluk dan berkata lirih de tengah pelukannya pada Kayla. Rama tak kuasa menahan air matanya, yaaaa laki laki yang selama ini selalu menang sendiri itu mulai sadar dengan semua kesalahannha, dan Kayla lah yang membuka mata hatinya untuk melihat kesalahan kesalahan itu.

setelaha meminta doa restu dari orang tua Kayla Kini Alan dan Kayla menuju ke arah Ramdhani dan Rabi'ah.

"Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah Nak." kata mereka sambil memeluk pada kedua mempelai, Alan memeluk Ramdhani dan Rabi'ah memeluk Kayla. "Akhirnya kalian bersatu juga sayang." ucap Rabi'ah terharu. dia mengecup kening Kayla, yang selama ini dia anggap sebagai putrinya sendiri.

setelah semua urusan pernikahan selesai, Alan dan Kayla belum mendapatkan buku nikah, karena pernikahan selain di lakukan mendadak Alan dan Kayla juga belum melengkapi adninistratif jadi mereka baru hanya akad saja, sementara untuk sah di negara mereka harus menyelesaikan pendaftaran yang tinggal setengahnya, Kayla belum melengkapi data yang ada, Kayla pun mengambil semua persyaratan yang di minta KUA untuk segera mendapatkan buku nikah itu.

"Insya Allah 2 hari lagi buku nikah sudah bisa kalian kantongi, tapi kalian sudah sah suami istri, jadi kalian sudah bisa memprogram rencana masa depan, bahakan untuk nanti malam" goda pak penghulu yang di sambut senyum simpul dari tiga pasang suami istri yang ada di rumah Kayla. tak ada pesta karena semuanya sekali lagi, itu mendadak. lagi pula Kayla dan Alan tak menyukai pesta. tapi berbeda dengab para tetua yang hadir kala itu. saat Kayla dan Alan mengantar penghulu kembali kekantor KUA para tetua itu berembuk akan mengadakan pesta di madura, Rama pun langsung menyetujui, karena dia juga ingin menyambung tali silaturahim dengan keluarganya yang ada di madura, karena saat mengantar Kayla ke madura dulu tak sempat ke rumah sanak family di madura, jadi dengan begini dia sekali dayung 2 -3 pulau terlampaui. di pernikahan Kayla dengan fathoni duku juga mendadak jadi meskipun ada pesta itu tak membuat keluarga Rama dan istrinya berkumpul hadir. tapi kali ini Rama berniat akan mengundang keluarga besar diri dan istrinya yang ada di jawa dan di madura.

akhirnya kesepakatan kembali terjadi, pesta akan di adakan di sebuah tempat wisata yaitu di talang siring, keluarga Adnan akan menyewa lokasi itu selama 2 hari, dengan pernikahan out door yang bertema klasik islami.

setelah semua perundingan selesai, Ramdhani dan istrinya berpamitan pulang. Tak ada yang mengingat Alan dan Kayla, mereka pergi cukup lama, entah kemana mereka, namun karena mereka sudah suami istri jadi mereka tak berpikir negatif lagi, toh sudah sah kan? 🤭🤭


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C19
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk