Mo Jingxuan melangkah maju ke depan, lalu dengan hangat meletakkan tangannya di bahu Mo Yihuai dan berkata, "Ayo ayo, kita pergi ke Gedung Baihua saja, atau ke Rumah Yihong? Ya, aku belum ke sana akhir-akhir ini. Jika aku tidak salah ingat, terakhir kali aku ke sana saat musim gugur. Benar, aku ingat Kediaman Pangeran juga memiliki Rumah Yihong di dalamnya."
"Adik Keempat Belas, kamu semakin hari semakin pandai berbicara ya." Mo Yihuai menolak upaya Mo Jingxuan yang sok akrab.
"Ini… Lihatlah orang ini, dia benar-benar berbeda denganmu. Aku ingin pergi ke tempat pelacuran. Ketika aku bertemu Kakak Kedelapan, aku hanya bisa berbicara tentang kecapi dan melukis. Aku tidak tahan dengan itu," tutur Mo Jingxuan. Dia bersikap tidak seperti biasanya.
Entah apa yang akan dipikirkan oleh orang lain yang mendengar perkataan Mo Jingxuan. Bukankah orang lain hanya akan menganggap bahwa Putra Mahkota senang pergi ke tempat pelacuran?