"Ini adalah bonus untukmu, tidak perlu dikembalikan," ujar Qu Tan'er merengut sembari mengibas-ngibaskan tangannya yang kesakitan. Ternyata… Begini rasanya menampar orang lain. Aku merasa sangat puas, batinnya.
"Kamu… Aku…" Yun Youlian tercengang dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Kenapa? Kamu masih mau ditampar lagi?" tanya Qu Tan'er sambil tertawa. Dia masih mempertimbangkan apakah dirinya masih mau menampar karena tangannya cukup sakit. Sialan, kakiku terasa hampir putus karena berdiri terlalu lama, sakitnya sungguh tak tertahankan, batinnya.
Tiba-tiba Yun Youlian tersadar dan mendorong Qu Tan'er dengan keras, "Pergi kamu!"
Bruk!
Qu Tan'er menabrak sisi ranjang dan terjatuh. Yun Youlian yang sudah kehilangan akal menerjang ke depan.
"Tan'er..." Terdengar suara Su Yuela dari luar. Kemudian pintu dibuka dan dia pun melangkah masuk dengan cepat.