"Terima kasih, tapi aku tidak memerlukannya. Barangmu bukanlah barangku dan barangku juga bukanlah barangmu, kita harus membagi hal itu dengan jelas." Qu Tan'er menggelengkan kepalanya. Dia adalah dia, Mo Liancheng adalah Mo Liancheng. Tidak peduli punya dia ataupun punya Mo Liancheng… Kepalanya sudah pusing karena berpikir terlalu ruwet.
"Apa kamu begitu kekurangan uang?" Mo Liancheng tidak mempedulikan perkataan Qu Tan'er dan langsung bertanya.
"Kalau ada uang, semua hal bisa dikerjakan. Apa Pangeran tidak ingin mempunyai banyak uang?" Mana ada orang yang mengeluh uangnya kebanyakan? Setiap orang pasti tidak akan puas dengan yang dimilikinya. Walaupun diberikan segunung emas dan perak, dia tetap akan merasa kekurangan.
"Kemana pusaka emas pemberianku?"