Karena terlalu fokus ke salah satu golem, kami sampai terkepung tugas golem lainnya. Meskipun semuanya hanya golem tanah biasa, tapi mereka memiliki level sekitar 25. Hampir dua kali levelku, apa lagi serangan Zerav tak terlalu dapat melukai golem itu.
" Edna tolong kami!! "
" bagaimana. Kalau aku gunakan sihir yang terlalu kuat ,kalian nanti juga akan terkena??"
" gunakan saja. Nanti kami akan berusaha menghindar!!! "
Setelah mendengar jawaban kami, Edna segera merapal sihir, Yah meski tak mampu mengalahkan salah satu golem, tapi minimal dapat mengalihkan perhatiannya.
"Fire shot " sihir Edna tadi mengenai salah satu punggung golem tadi. Dia menoleh ke belakang dan membuat celah untuk kami agar keluar dari kepungan mereka.
"kerja bagus Edna. "
"hehehe, bukan apa apa "
Kami mulai menyerang golem tersebut satu persatu, menggunakan strategi biasanya. Satu persatu golem tumbang karena seragam kami berdua, hingga tersisalah golem captain yang dari tadi hanya melihat kami.
" tinggal satu"
" meski cuma satu tapi, itu mungkin lebih kuat dari lainnya, apa lagi dia membawa senjata segala" kataku sambil menunjuk pentungan yang dibawa golem itu.
" bagaimana ini, langsung??? "
"ya.... " aku segera berlari ke arah golem itu dan diikuti Zerav, sementara Edna di belakang sedang merapal sihirnya. Kami segera melancarkan serangan fisik ke golem itu, tapi semua serangan kami berhasil ia tangkis, reflek golem itu cukup cepat.
" kelihatannya cuma golem, tapi kenapa ya reflek nya sangar cepat. Mirip pemain elit saja " keluh Zerav. Memang reflek nya cukup cepat, dari pertarungan tadi aku berhasil menemukan datu kelemahan nya, yaitu....
"meski cepat tapi apa kalian tak sadar kalau ada kelemahannya. "
" ha, kelemahan?? Kalau kelebihan sudah jelas!! "
" apa kalian tak ligat, jika golem itu hanya bisa memfokuskan hanya pada satu musuh!? "
" ha, satu. Beneran?? "
" ayo dicoba!! "
Kami berdua segera berlari ke arah golem tadi, dam menyerangnya secara bersamaan. Alhasil hanya seranganku yang ia tahan sementara serangan Zerav berhasil mengenai nya. Kami terus menyerangnya, hingga beberapa saat. Lalu kami mundur sejenak.
" benar katamu. Golem itu hanya bisa fokus pada satu serangan " kata Zerav. Dia berhasil menjatuhkan beberapa serangan ke golem, meski tak terlalu menimbulkan kerusakan tapi setidaknya bisa dahulu.
" sekarang kita serang dengan sihir, maupun teknik yang berhubungan dengan energi sihir "
Aku segera menyelimuti pedangku dengan armament, dan berlari ke golem itu. " Dark room! " aku melancarkan skill andalanku. Terlihat golem itu menerima beberapa kerusakan karenanya.
" Dark chain! Dark spear! " Zerav menyerangnya dengan dua skill jarak jauh yang ia miliki.
" aku juga, Fire tower " Edna juga ikut menyerangnya degan skill terbaiknya. Golem tadi menerima semua serangan kami, dan terlihat seperti mau roboh. Aku tentunya tak mau melepaskan kesempatan ini begitu saja, dan langsung menyerangnya lagi.
"Bash! Bash! Bash! Bash!... " aku memberikan serentetan serangan sampai golem tugas mati sepenuhnya. Siapa sangka setelah itu aku mendapat titel baru.
[ golem hunter
Kerusakan pada monster jenis golem +10%, Str+2.]
Kami baru memungut semua item yang dijatuhkan nya setelah semua golem itu mati. Diantara semua item yang jatuh itu ada sebuah skillbook yang menarik perhatianku.
[ Slash ]
" skill itu cocok untukmu Izuna! " kata Zerav setelah melihat aku memegang skillbook itu.
" iya, itu cocok untukmu" timpal Edna juga.
Setelah mendapat persetujuan semuanya, aku segera mempelajari skill itu.
[ Slash ( beginner lv.1)
Memberikan setangan kepada musuh berupa gelombang energi berbentuk sabit. Kekuatan serangan +15%.]
*****
Setelah menyelesaikan pembagian item drop, kami melanjutkan perjalanan. Kamu terus berjalan tanpa henti, meski perjalanan kali ini lebih berat dari sebelumnya, tapi kami berhasil melewatinya dan membunuh semua yang menghadang.
Kami sampai di depan ruangan boss selanjutnya, seperti biasa, kami mempersiapkan diri dengan meminum potion untuk mengembalikan HP maupun MP, dan juga untuk mengembalikan tenaga kami yang terus kuras karena pertarungan sebelumnya.
Kami bersama sama membuka pi tugas itu, yang mengherankan kenapa ruangan ini kosong, kan biasanya ada boss monster yang menunggu. Jangan-jangan....
" teman-teman, hati-hati."
" ha, ke...." sebelum menyelesaikan perkataannya dia terkena cakaran di punggung nya.
" apa tadi?? " dia bingung sekaligus waspada karenanya.
" mungkin yang menyerangmu tadi serigala hitam, atau lebih buruk lagi!! " aku sudah punya dua perkiraan, kalau tidak serigala hitam, kemungkinan...
Tak lama kemudian muncullah makhluk yang dimaksud, tapi bukannya serigala hitam yang menampakkan diri, tapi.... Shadow alpha. Memang secara fisik, serigala hitam dengan shadow alpha itu secara sekilas memang sama, tapi jika dicermati lebih lanjut akan ada perbedaan yang mencolok antara keduanya. Yaitu di ukuran tubuhnya.
Shadow alpha itu berukuran beberapa kali lipat dari serigala biasanya. Dengan tanduk yang muncul di atas kepalanya, dan juga bulunya yang hitam pekat, membuat hewan ini sangat ahli dalam membunuh musuh jika areanya gelap.
" Edna, kamu bisa membuat cahaya yang terang disini??? "
" itu mudah, tapi untuk apa?? " dia kelihatannya belum paham dengan maksudku.
" tentu saja kita butuh cahaya agar dapat melihat musuh dengan jelas, sekalian mengurangi kekuatan musuh!! " aku menjelaskan maksudku padanya, ia pun mulai merapal sihirnya.
" Fire prison!! " Edna melancarkan sihirnya. Itu berupa kurangkan yang terbuat dari api, kurungan tersebut mengelilingi ruangan ini membuat ruangan yang tadinya gelap, sekarang menjadi terang benderang.
" nice! " sihirnya itu membuat shadow alpha itu tak bisa menggunakan keahliannya secara maksimal. Itu tentunya menguntungkan kami karena posisinya tiga lawan satu.
Kami segera menyerangnya secara bersamaan, " Slash! Slash! Slash! " aku langsung memberikan beberapa serangan saat didekatku alpha itu. Zerav yang melihatku berhasil menyerang alpha itu tentunya tak mau kalah, dia juga menggunakan skillnya dan menyerang alpha itu.
" Dark chain! Dark Slash! Dark Slash! " dia memberikan serang berupa rantai hitam yang mengekang alpha dan juga beberapa gelombang kehitaman yang menabrak alpha itu beberapa saat kemudian.
" pantas tadi kau bilang skill Slash cocok denganku. Ternyata kamu sudah punya skill yang sama!! " aku mengomentari skill yang baru saja ia gunakan.
Ia hanya tertawa kecil mendengar komentar ku, dan kembali fokus menyerang alpha itu. Aku sampai lupa kalau sedang melawan monster, aku juga kembali menyerangnya.
Aku dan Zerav menyerang dari dekat, sementara Edna menyerang dengan sihirnya dari belakang. Pertarungan terus berlanjut selama beberapa menit, dan diakhiri dengan serangan Zerav yang berhasil memotong kepala monster itu. Kami istirahat sebentar sebelum melanjutkan ke berikutnya, tak lupa, aku juga memungut item drop yang dijatuhkan alpha itu.