Unduh Aplikasi
19.14% Ketulusan cinta / Chapter 9: Kemarahan Satria

Bab 9: Kemarahan Satria

"kak Satria....apa kabar kak !!" ucap Kiara saat melihat seorang lelaki yang datang bersama Dinsa sahabatnya ia pun langsung menyalaminya, begitu juga dengan Satria yang langsung menghampiri Kiara tanpa memperhatikan ada seseorang lagi selain Kiara

"kamu gak apa apa ?, semalam ibu bilang kamu dan Dinda mengalami kecelakaan !" tanya Satria dengan panik saat mendengar Kiara mengalami kecelakaan, karna memang Satria sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri layaknya Dinda

"aku gak apa apa kak ! hanya kaki aku aja yabg sedikit lecet dan terkilir" jawab Kiara

"ohh ya kak Satria, kenalin ini pak Revan !" ucap Kiara sambil menunjuk seseorang yang ada di samping Kiara, dan Satria pun memperhatikan dan baru menyadari ternyata ada orang lain lagi selain mereka bertiga, begitu juga dengan Revan yang menatap Satria penuh pertanyaan karna begitu perhatiannya Satria kepada Kiara

"oohhh...jadi ini orang yang menabrak kalian ?, dan sempat kalian takuti itu ?" tanya Satria sambil menatap sini ke arah Revan

Satria sudah mengetahui semua kejadian yang menimpa adiknya dan Kiara, karna memang Dinda sempat menceritakan semuanya kepada kakaknya saat ia pulang kerumah dan ia pun sempat mendapatkan omelan gratis dari kakaknya

"untuk lebih tepatnya sopir saya yang menabrak" sangkal Revan tak kalah sinis

"halaaah, itu sama aja, sopir juga kan sopirnya situ" ucap Satria dengan nada mulai meninggi

"kak !, Kia gak apa apa kak !, kak Satria jangan marahin Revan ya !!?" ucap Kia memelas sambil memegang pergelangan tangan Satria yang duduk disampingnya

Revan menatapnya dengan pandangan tidak senang karna Kiara begitu dekat dengan Satria, tapi yang membuat Revan sedikit senang adalah Kiara sudah memanggilnya tanpa embel embel pak

"iya kak !, kak Satria gak usah khawatir, pak Revan sudah bertanggung jawab, pak Revan juga sudah mengantarkan kami kerumah sakit" ucap Dinda yang sudah merasa takut karna kakaknya pasti akan marah kepada Revan

"kalo bukan karna Kiara yang meminta, sudah aku hajar kau !!" ucap Satria dengan nada sinis sambil menatap Revan penuh dengan kemarahan

"terserah !!,,,,apa katamu !! ucap Revan tanpa harus memperdulikan Satria

"oh ya ! karna sekarang Dinda sudah datang, aku pamit pulang dulu" ucap Revan yang juga sudah mulai marah, tapi karna Kiara jadi masih bisa mengendalikan emosinya

"sekali lagi, terima kasih ya !!, sudah membantuku !" ucap Kiara

"gak perlu berterima kasih kepadaku, sudah kewajiban aku bertanggung jawab atas perbuatan sopir aku yang sudah menabrak kalian, dan sekarang saya pamit dulu !" ucap Revan sekalian berpamitan dan berjalan meninggalkan ruang tamu rumah Kiara, tapi sekilas Revan sempat melihat ke arah Satria dengan tatapan sinis

"kalian ya !!, bukannya ngebelain kakak kalian, malah ngebela laki laki yang sombong itu" ucap Satria dengan nada sedikit marah

"iiishhh....apaan sih kak !, kan aku sudah bilang pak Revan kan sudah minta maaf dan sudah bertanggung jawab, lagian itu semua bukan salah pak Revan, tapi salah sopirnya yang sudah nabrak kami" ucap Dinda dengan nada sewot kepada kakaknya

"ini juga salahmu !!,,,,bawa motornya gak hati hati !" ucap Satria

"kok ! jadi aku yang salah !" jawab Dinda dengan muka sedikit cemberut

"udahlah !, aku gak apa apa, besok juga sudah bisa jalan lagi" ucap Kiara pada Dinda dan kak Satria

"udah aahhh !!, kalo berdebat dengan kalian berdua aku pasti akan kalah, aku pergi dulu !" ucap kak Satria sambil melangkah meninggalkan Kiara dan Dinda

sementara Kiara dan Dinda hanya tersenyum melihat kepergian kakaknya meninggalkan mereka berdua

- - - - - - -

"Ki, kamu gak usah masuk kerja dulu lah !, aku akan mintakan kamu ijin pada mbk Ratna, aku akan bilang kalo kamu sedang sakit, dan pasti mbk Ratna bakalan ngertiin" ucap Dinda pada Kiara karna pagi itu Kiara memaksa untuk masuk kerja

"Din, aku gak apa apa, kaki aku kan sudah bisa dipakai jalan sedikit sedikit " ucap Kiara yang tetap memaksa ikut masuk kerja

"aku gak mau tau !!,,,,pokoknya kamu tetap harus dirumah !!" jawab Dinda

"tapi Din !, aku bosan dirumah terus, gak tau harus ngapain ?!" ucap Kiara dengan wajah sedikit cemberut

"baiklah kalo gitu !!, ntar kalo waktunya makan siang aku akan pulang antar makanan buat kamu, serang aku berangkat dulu yaa !!" ucap Dinda sambil sekalian ia berpamitan berangkat kerja

Kiara tak bisa berbuat apa apa, ia hanya pasrah diam dirumah sambil terus memainkan ponsel yang dipegangnya

- - - - - - -

"assalamu'alaikum.....selamat siang !" terdengar suara seseorang dari halaman rumah Kiara

"wa'alaikumsalam" jawab Kiara dari dalam rumah

"lho pak Revan, eehhh maksud saya Revan, kenapa kemari ?" tanya Kiara heran melihat Revan yang datang kerumahnya

"ini aku bawakan makanan buat makan siang kamu" ucap Revan sambil menyerahkan bungkusan yg ia bawa, Kiara hanya bisa mengernyitkan keningnya heran dengan maksud Revan

"kenapa kamu bisa kirimi aku makan siang ?" tanya Kiara penasaran

"iya, tadi Dinda yang minta tolong aku, untuk antar makanan buat kamu, dia bilang gak bisa pulang karna gak bisa ninggal pekerjaannya

dalam pikiran Kiara, Dinda pasti sengaja menyuruh Revan untuk mengantar makanan, dasar Dinda ada aja kelakuannya gerutu Kiara dalam hati


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C9
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk