Angeline duduk di pinggiran makam bibinya, Samantha. Sudah sekitar empat puluh lima menit ia disana. Angeline tidak tahu lagi harus kepada siapa ia menyurahkan seluruh isi hatinya.
"Seperti yang bibi tahu, aku memiliki seseorang yang sangat mencintaiku melebihi apapun di dunia ini. Aku benar-benar merasa beruntung dapat memiliki orang seperti David. Terkadang ia bisa menjadi sangat menyeramkan, namun ia juga bisa menjadi sangat baik dan membuatku nyaman. Dia benar-benar orang yang sulit ditebak, itu yang membuat hubungan kita menjai jauh dari kata membosankan. Seseorang seperti dia, mungkin hanya ada satu di antara tujuh milyar orang."
Angeline mengusap rumput-rumput kecil yang tumbuh di atas makam bibinya, "Namun belakangan aku semakin merasa bahwa aku tidak berguna baginya. Maksudku, aku tidak pernah melakukan suatu hal yang besar baginya."