"Selamat pagi miss?" sapa asisten Dirga dengan sopan.
Aku membalas sapaannya sembari tersenyum, lalu dengan seakan tak terjadi apa – apa aku berjalan lebih dahulu.
"ESYAAA?" terdengar pekikan seorang laki – laki, membuatku mengehentikan langkah. Aku tau itu bukan suara Dirga.
Aku langsung berbalik dan mencari keberadaan lelaki yang memanggilku itu. "Esya?" panggil laki - laki itu lagi dan berjalan menghampiriku. Aku tersenyum ke arahnya.
"Kenzo lo—"
Aku tersentak dan membuatku menghentikan kalimatku, tiba Dirga menjauhkanku saat Kenzo merentangkan tangannya ingin memelukku, ia kini merangkulku dan menatap tajam Kenzo yang ada di hadapan kami.
"Bukan muhrim," ucap Dirga dingin.
Aku memilih diam dan menikmati situasi ini. Kenzo menatapku bingung dengan dahi yang berkerut dan mata seolah bertanya, siapa laki – laki yang berani merangkulku itu? Namun, seakan ia langsung diberikan ilham ia pun tersadar.