"Kita dimana?" tanyaku saat turun dari mobil yang dikendarai Dirga. Teman dan keluargaku sudah diboyong Dirga lebih dulu oleh supirnya tinggalah kami berdua dengan Dirga yang mengendarai mobilnya sendiri.
"Rumah kita," jawab Dirga dengan tersenyum.
"Hah?"
"Ayo, masuk! Kamu hah … hah, mulu," ujarnya sembari menarikku.
"Assalamualaikum," ucap Dirga.
Aku pun ikut mengucapkan salam, "Assalamualaikum …"
"Walaikumsalam, ayo masuk," ucap seorang wanita cantik yang begitu ramah menghampiri kami.
"Ini Ibu aku, sayang," bisik Dirga.
Dengan sopan aku menyalaminya, cantik sekali wajar saja anaknya setampan ini.
"Resya Tante," ujarku. Aku mengenalkan namaku Resya karena Dirga lebih suka memanggil namaku dengan Resya.
Ia menepuk lenganku pelan. "Kok Tante sih? Panggil Mami aja, kamu 'kan bakal jadi bagian keluarga kami sebentar lagi," ujarnya begitu hangat.
"Iya, Tan … Eh, Mami," ucapku.